6. Menyerah?

20 7 0
                                    

Haii, balik lagi dengan Author, gimana ceritanya? Menarik kan? Kalian suka? Syukurlah. Mau lebih akrab dengan Author? Panggil aja "Mamah" biar akrab. Okay back to story!

Akalla menghampiri Lisa dan memberikan sebuah bucket bunga mawar yang sangat indah. Kebetulan juga, Lisa sangat menyukai bunga mawar. Awalnya ia terkejut dengan pemberian Akalla, namun aroma mawar itu menyelimuti seluruh kelas.

"Ini buat aku kah?" tanya Lisa dengan ragu
"Iya, ini buat lo. Gw beliin khusus, karna lo suka sama bunga mawar kan?"

"Tau dari mana?"
"Apa sih enggak gw ketahui tentang lo?" disitu Akalla hampir saja keceplosan.

"Maksudnya?"
"Eh engga, itu. Gw sering lihat lo ke toko bunga dan sering beli bunga mawar" Akalla mulai panik, tidak ada alasan lagi yang bisa membuat Lisa percaya kepadanya.

Kini Lisa hanya mengangguk kepalanya dengan kecil. Shean yang dari tadi sakit hati, memutuskan untuk meninggalkan mereka berdua dan hendak ingin pergi ke atap sekolah, namun di hentikan oleh Lisa.

"Mau kemana?"
"Nyari angin segar doang." Ucapnya sambil menahan air mata.

Tidak ada jawaban sama sekali dari kedua belah pihak, setelah itu Shean memutuskan untuk segera pergi saja daripada mengganggu mereka bedua. Lisa hanya bisa melihat bahu Shean semakin hilang dari pandangannya.

Diatap sekolah

Melamun... Hanya itu yang Shean lakukan selama kurang lebih 3 jam. Ia hanya menikmati indahnya angin yang berhembus dengan sangat pelan. Shean menghirup udara segar dan melepaskan segala beban pikirannya. Tiba tiba ada seorang gadis yang tidak memakai hijab, karena ia nonis. Gadis itu menghampiri Shean.

"Halo? Kenapa lo ada disini sendiri?" Tanya gadis itu dengan penuh senyuman

"Halo? Kenapa lo ada disini sendiri?" Tanya gadis itu dengan penuh senyuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beginilah penampilan gadis cantik itu.

Shean hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan gadis itu. Karena merasa dikacangi, gadis itu langsung memegang lengan Shean. Disitu Shean terkejut dan segela melepas tangan gadis tersebut.

"Apa apaan sih lo? Ga usah pegang pegang gw! Bukan makramnya!" Ucap Shean dengan nada tinggi

"Sorry.. Tapi gue nonis"
"Ehh... Gw juga mau minta maaf karna udah bentak lo tadi"
"Iya gapapa, btw nama lo siapa?"

Akankah Shean memberitahukan namanya kepada gadis cantik dan misterius itu? Nantikan di cerita berikutnya! See you All!
-Author

Sesuci CintamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang