17. Kehidupan Kanaya

9 2 2
                                    

Lisa, ayo janji. Kamu ga bakal ngalamin hal yang sama kayak aku"

"iya Mel, aku janji. Aku janji sama kamu kejadian itu ga bakal terulang lagi padaku"

"makasih ya lis.. Kamu emang selalu bisa nenangin aku dalam situasi apapun."

Sementara itu disisi Shean, ia sedang dalam perjalanan pulang. Tidak di sangka ia bertemu dengan Kanaya. Wajahnya kini terlihat sangat tidak senang karena ia harus bertemu dengan perempuan itu.

"Shean?? Kamu dari mana?" Tanya Kanaya dengan ramah.

"Bukan urusan lu" jawab Shean dengan ketus.

"Shean..? Kamu masih belum bisa maafin aku ya?.. " gadis itu berbicara dengan pelan.

"Lu pikir lah, orang gila mana sih yang mau diselingkuhin? Orang gila mana yang udah berusaha setia tapi kelakuan pasangan nya malah selingkuh dibelakangnya. Ga semua permasalahan bisa di bayar dengan kata maaf, Kanaya. Ini masalah hati, hati yang udah gue jaga buat lu." Shean berusaha tenang, namun ingatannya memaksakan agar mengingat apa yang telah di perbuat oleh Kanaya dulu.

"Berapa kali harus aku jelasin? Aku ga bermaksud Shean.. Aku fikir kamu ga bakal nungguin aku ditempat itu sampai hujan turun"

"Huh, lu masih inget? Gue rela nungguin lu dateng sampai hujan turun. Buat ngasih lu hadiah bunga mawar. Tapi apa? Lu malah selingkuh."

"Shean maafin aku, aku gatau. Aku bener bener nyesal Shean.." rintihan gadis itu membuat dadanya sesak.

"Gue ga bisa, Nay. Lu udah terlanjur buat gue kecewa. Padahal lu cewe pertama yang gue kasih bunga. Terlebih lagi bunga mawar yang keindahannya tiada tara"

Gadis itu terdiam. Memikirkan apa yang dulu pernah ia perbuat sehingga membuat pujaan hatinya itu membenci dirinya. Dadanya semakin terasa sesak, ia mulai menangis . Matanya yang dipenuhi dengan air mata kini menatap Shean.

"Shean, please.. Aku bener bener berantakan tanpa kamu" Kanaya semakin berlarut dalam kesedihan.

"I loved you, sorry. Masa kita dah habis dan kamu adalah penyebabnya" Shean hanya terdiam melihat Kanaya menangis.

Lelaki itu hanya bisa melanjutkan perjalanan nya untuk pulang ke rumah. Sedangkan Kanaya masih menangis karena Shean tidak memberikannya kesempatan ke 2 . Ia mengambil handphone nya dan segera menyuruh seseorang untuk menjemputnya.

Beberapa menit kemudian datanglah sebuah motor dengan lelaki yang masih belum di ketahui identitasnya karena ia memakai helm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit kemudian datanglah sebuah motor dengan lelaki yang masih belum di ketahui identitasnya karena ia memakai helm. Lelaki itu memberhentikan motornya tepat di depan kanaya. Ia segera turun dari motornya, mendapati adiknya yang masih menangis lelaki itu berusaha menenangkan Kanaya.

"bang dion.. Aku segapantas itu kah buat dapat kesempatan ke 2 dari Shean?" Tanyanya kepada abangnya itu.

Yap benar, Kanaya adalah adik dari Dion. Dan Dion 1 kelas dengan Shean. Dion hampir tidak bisa berkata kata, ternyata Shean adalah mantan kekasih dari adiknya itu.

"dek?? Shean mantan kamu? Alasan kalian putus karna apa?" Dion berusaha menenangkan adiknya.

"kami putus karna kesalahanku sendiri bang. Aku selingkuh dan biarin Shean nunguin aku sampai hujan turun. Dia mau ngasih aku bunga bang, dia rela nungguin aku sampe basah kuyup. Tapi aku malah jalan sama selingkuhan aku." Kanaya hampir tidak bisa menangis lagi, dada nya terasa lebih sakit daripada sebelumnya.

"Gue harus apa? Kalau mama sama papa tau Kanaya bakal disiksa. Apalagi alasan mereka putus begini" batin Dion. Ia sangat kebingungan, entah apa yang harus dilakukan agar adiknya itu baik baik saja.

Orang tua Kanaya belum mengetahui bahwa Kanaya dan Shean sudah tidak menjalin hubungan lagi semenjak 2 tahun yang lalu. Mereka berfikir bahwa Kanaya dan Shean masih bersama. Orang tua Kanaya sangat sangat menyayangi Shean seperti anak mereka sendiri. Jadi jika mereka tau Shean dan Kanaya tidak menjalani hubungan lagi, maka tidak tau hal apa yang akan terjadi kepada Kanaya.

"Bang.. Aku takut..gimana kalau mama sama papa tau?" Gadis itu bertanya kepada abangnya sedangkan abangnya masih memikirkan cara agar tiidak terjadi apa apa kepadanya.

"Dek, abang masih mikirin gimana cara kamu ga kenapa napa..kita pulang dulu ya?"

"Tapi bang, aku takut.." Kanaya kini menjadi takut untuk pulang kerumah.

"Ada abang, jangan takut ya??"

Ia hanya mengangguk pelan. Lalu ia naik ke atas motor abangnya, Dion pun juga menaiki motornya itu serta memakai helm dan segera menyalakan motor untuk pulang. Selama di perjalanan Kanaya hanya memikirkan Shean. Sesampainya dirumah, Dion dan Kanaya di sambut dengan baik oleh kedua orang tua mereka.

Sesuci CintamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang