22. Asal Mula

4 0 0
                                    

"Woy cepetan kita dah telat ni"
"Aelah sabar! gw lagi pasang sepatu nih"
"Lama bener dah ngiket sepatu doang"
"Ya sabar, baru juga setengah 7" Ucap Shean yang baru keluar dari rumahnya.

"Cepetan, capek gw nungguin lu daritadi" Tegas Akalla

"Iya iya, dah. Ayok berangkat"

Akalla dan Shean menyalakan mesin motor mereka dan mengendarainya untuk kesekolah. sesampainya diparkiran Akalla dan Sehan turun dari motor. Shean yang sejak tadi melihat sekeliling sekolah membuat Akalla kebingungan. Akalla sudah tau, kalau orang disampingnya itu sedang mencari seseorang.

"Woy lu ngapain dah dari tadi? Kek lagi nyari seseorang aja" Tanya Akalla.

"Hah, gw? gw gak lagi cari siapapun kok" Shean yang tersadar bahwa Akalla terus memerhatikannya sontak melihat kearah laki laki itu.

"Lu... nyariin Lisa ya?" Dengan ragu Akalla bertanya. Ada perasaan aneh yang  ia rasakan saat menyebutkan nama Lisa.

Shean hanya terdiam, sorot matanya menjadi sendiri saat Akalla bertanya seperti itu. Rasanya ia ingin mengelak namun percuma. Hatinya tidak bisa berbohong.

"Ke kelas aja lah kita. Entar guru masuk lagi" Shean meninggalkan Akalla dan berjalan lebih dulu ke kelas. Akalla yang masih diam ditempat hanya bisa terdiam sejenak.

"Lu gabisa bohongin gw, Shean. Gw tau lu dari kita kecil" Batin Akalla.

Dikelas, terlihat sangat sunyi. Biasanya kelas sudah ramai, yang terlihat hanya Shean dan Akalla didalam kelas, begitu tenang dan sunyi. Tak lama, terdengar suara hentakan kaki yang sangat pelan yang membuat mereka berdua was was. Suara itu semakin mendekat dan terdengar semakin keras. Shean dan Akalla ingin berbalik namun dicegat oleh sesuatu.

"Loh? Shean Akalla. Itu kalian?" Suara itu seperti dikenal oleh mereka. Sontak mereka berdua berbalik.

"Lisa.. itu kamu kan?" Tanya mereka berdua.
"Iya ini aku. Kenapa kalian kaget?" Lisa menghampiri 2 laki laki itu dan berdiri 2 meter lebih jauh.

"Kita kirain siapa soalnya kelas sepi"
"btw, kok kamu pagi banget datangnya?" Tanya Akalla
"Karna aku OSIS?" Jawab Lisa dengan wajah kebingungan.

"Aku hampir lupa kalau kamu OSIS" Mata Shean berbinar binar melihat Lisa. Ia merasakan Lisa anak yang sangat rajin.

"Lis, hari ini guru rapat ya?"
"Iya, hari ini guru rapat, jadi seluruh anggota OSIS di suruh datang lebih awal"
"Pantesan, si Amelia mana?" Tanya Akalla.
"Lisa lagi di jalan. Biasalah, dia suka lama datang"

"Hati ini juga jam istirahat dipercepat. Khusus hari ini aja" Celetuk Lisa memberitahukan teman temannya.
"Makasih infona ya, Lis."

***

"Woy, cepetan kek. lama lbener jalan doang" Teriak Amelia pada teman-temannya.

"Lu yang kecepatan, bego. Kantin juga masih rame" Protes Shean.

"Gw lapar! Jangan mancing emosi gua ya Shean. Atau lu yang gw makan" Sinis Amelia kepada Shean

"Berantem mulu. Amelia juga tantrum bener kalau lagi lapar" Celetuk Rin yang sudah lelah dengan perdebatan antara Shean dan Amelia.

"Lu mending diam juga ya"
Di kantin mereka sibuk memcaru tempat duduk yang kosong. Selama mencari mereka berusaha memerhatikan seisi kantin. Tiba tiba ada seorang gadis kecil yang menabrak Shean hingga ia terjatuh. Mereka semua terkejut termasuk Shean.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sesuci CintamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang