Happy reading ✨
+.+
Di ruang makan kerajaan.
Keluarga besar kerajaan telah hadir di meja makan, termasuk keluarga Raja Estes dan Ratu Ekaia. Namun makan malam masih belum dapat dimulai karena mereka masih menunggu dua orang yang belum tiba, 'dua orang' yang dimaksud adalah Pangeran Albert dan juga Alby, Iris yang sudah lelah menunggu sedari 30 menit yang lalu pun mulai menggerutu.
"Dimana anak penyakitanmu itu, Thea. Bisanya merepotkan para Pengawal dengan mencoba kabur dari Istana setiap hari, sungguh tidak mencerminkan sikap seorang anak bangsawan, seandainya dia tidak pernah lahir." Thea yang mendengar gerutuan atau lebih tepatnya makian sang Ibu mertua hanya dapat terdiam.
Mau menjawab pun pasti percuma, karena Ibu mertuanya ini sangat keras kepala dan tidak ingin dibantah.
Ekaia yang mendengar perkataan Iris yang ditujukan untuk menghina keponakannya pun jelas merasa tidak terima. Karena kalau boleh jujur ia lebih menyayangi Alby yang manis ketimbang Albert yang datar.
Sementara Estes hanya dapat menghela nafas, mencoba untuk lebih banyak bersabar menghadapi sifat sang Ibu yang sejak dulu tidak pernah berubah.
"Ibu bukankah kau sudah berjanji untuk tidak mengacau makan siang keluarga hari ini? dan anak yang kau bilang penyakitan itu adalah cucumu, calon Raja negeri Adurant!" ucap Ekaia sembari menatap tajam sang Ibu, namun wanita tua itu malah membalasnya dengan suara keras.
"Hah, calon Raja Adurant katamu? Jangan membuatku tertawa. Satu-satunya calon Raja negeri Adurant dimasa depan nanti adalah Albert, cucu satu-satunya yang kumiliki bukan Alby, lagipula aku tak sudi menganggapnya sebagai cucuku."
Tangan Estes mengepal, hendak membalas namun segera ditahan oleh Thea, ia mengelus jemari suaminya yang tengah berada diatas meja makan dengan lembut, mencoba menenangkan emosi yang mulai nampak dari sorot mata Estes, kemudian ia menatap sang Ibu mertua dan tersenyum teduh.
"Kita sedang berada diatas meja makan Ibu, aku mohon dengan sangat ... jangan buat keributan dulu ya, aku tidak ingin acara makan siang ini gagal lagi seperti sebelum-sebelumnya." pinta Thea tanpa mengurangi rasa hormatnya.
Iris menatap nyalang menantu perempuannya itu, "Cih, sekarang kau berani menegurku? Menantu macam apa kau ini! Asal kau tau ya jika bukan karena anakku yang mencintaimu kupastikan kau sudah di-"
Belum sempat wanita paruh baya itu menyelesaikan ocehannya tiba-tiba sebuah belati perak terbang melewati wajahnya, meninggalkan luka kecil horizontal di bagian pipi, belati itu menancap tepat di dinding belakang Iris. Bukan hanya Iris yang terkejut, yang lainnya pun sama terkejutnya kecuali satu orang, yakni Ekaia.
"A-apa itu tadi?" Iris terlalu shock akibat kejadian yang baru saja menimpanya.
Dapat ia rasakan ada sedikit darah yang nengalir di pipinya, menandakan jika belati itu sangat tajam bahkan bisa saja menembus kepalanya jika belati itu tidak meleset, atau memang sengaja meleset? Iris memegang pipinya dengan tangan gemetar.
"Siapa yang berani melakukan ini padaku!" pekik Iris dengan histeris, karena mau bagaimanapun diruangan ini hanya ada anggota keluarganya saja, sementara pengawal sedang berjaga diluar pintu, dan para pelayan akan datang membawakan hidangan jika pangeran Albert dan Alby sudah berada dimeja makan.
Kecuali ... "Aah~ meleset, sayang sekali." seru seseorang dengan kedua kaki yang ia naikkan ke atas meja, ia duduk berhadapan dengan Iris.
Iris terkejut ketika melihat anak yang diangkat beberapa tahun lalu oleh Ekaia yang bernama Noah ternyata adalah dalang utama dari penyerangan belati barusan, wanita paruh baya itu menggeram marah dan mulai menunjuk-nunjuk wajah Noah sambil melontarkan kata-kata pedas beserta umpatan kasar yang tidak sepantasnya diucapkan di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Fairy - BL
FantasyDi dunia ini ada 5 Ras yang menguasai, yaitu ras Peri, Iblis, Naga, Harpy, dan Mermaid. Kelima ras ini tidak akur dan saling berselisih satu sama lain. Hingga kelahiran Alby sebagai ras Peri akan membawa perubahan yang tidak terduga, Alby yang menj...