¹⁵Satu Syarat🧚🏻‍♂️

317 27 0
                                    

Tinggalkan jejak supaya aku tetap semangat lanjut cerita🫶🏻

Maaf kalau misalnya ada typo, kalo ada typo tandai ya🥰

Happy reading 🪐 ✨

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

"Jejaknya berhenti sampai di sini." ucap seorang pemuda bertelinga serigala, dia adalah Finch. Sosok yang menjadi buronan seantero Negeri karena sering memperjualbelikan informasi mengenai kelemahan suatu Kerajaan ke Kerajaan lain.

Sudah banyak Kerajaan besar yang pernah menjadi korbannya, salah satunya adalah Kerajaan Adurant. Siapa yang meminta informasi Kerajaan tersebut? Sudah pasti dia adalah Raja Barlow.

Barlow bersedia membayar mahal jika Finch berhasil mendapatkan seluruh berkas rahasia yang berisi informasi tentang sistem keamanan dan pertahanan Adurant, dan untuk melancarkan aksinya tersebut Finch membutuhkan bantuan orang dalam.

Back to story!

Finch tidak sendirian, ia ditemani oleh kelima pengawal dari ras Naga atas perintah dari Raja Barlow. Saat ini mereka berada di depan sebuah pondok kecil yang terletak ditengah-tengah hutan.

Pondok kecil itu milik seekor kucing yang kita kenal. Milo, si kucing baik hati.

"Apa lagi yang kau tunggu, cepat buka pintunya!" bentak salah satu pengawal ras Naga pada Finch.

"Owh~ Bajingan ini berani memerintahku ternyata." balas Finch sambil mengeluarkan feromone dalam jumlah besar.

Meskipun para Naga tak dapat mencium feromone seperti ras Leonin, mereka tetap bisa merasakan seperti ada sesuatu yang menyuruh mereka untuk segera menuruti segala perintah dari pemuda tersebut.

Feromone Finch yang bocor ke udara mulai mengendalikan pikiran bawah sadar mereka berlima agar tunduk di bawahnya.

Istilahnya jiwa mereka masih sadar tapi tubuh mereka seperti punya kehendaknya sendiri.

Pemuda serigala itu menyeringai lebar. "Bisa kau ulangi perkataanmu tadi, Nafas Api?" katanya penuh penekanan sambil memamerkan kuku-kukunya yang runcing, bukan sebuah pertanyaan namun ancaman.

Hanya dengan satu kuku saja Finch sanggup untuk membunuh para pengawal bodoh itu, matanya yang tajam mampu mengintimidasi lawan bicara hingga membuatnya tak berkutik, termasuk si pengawal yang berani membentak Finch tadi.

Bulu kuduk para pengawal itu mulai berdiri akibat merasa ngeri+merinding saat melihat kuku-kuku runcing itu seperti sudah siap untuk mencabik-cabik tubuh mereka.

"Maafkan dia Tuan, dia tak bermaksud untuk menyuruh anda. Dia memang suka sekali bercanda jadi tolong jangan terlalu dianggap serius perkataannya tadi, Tuan Finch!" seru salah satu pengawal dengan kaki gemetaran.

Finch mengangkat sebelah alisnya bingung, "Kenapa malah kau yang minta maaf dan bukannya dia?" tanyanya dengan kesal sambil menunjuk orang yang membentaknya tadi.

Sedangkan yang ditunjuk sudah kencing di celana, sungguh memalukan nama ras Naga saja.

Finch yang melihat celana yang dikenakan si pembentaknya perlahan menjadi basah, kembali menampilkan seringainya. "Sudahlah! Itu sudah tak penting lagi, moodku sudah membaik hanya dengan melihatmu kencing di celana, hahahaha!" ejeknya sambil tertawa puas.

Setelah bosan tertawa, Finch pun menyuruh salah satu dari mereka untuk membuka pintunya karena dia sedang malas mengeluarkan tenaganya yang berharga.

Ingatlah ini baik-baik, kekuatan dan tenaga Finch hanya ia gunakan untuk bertarung, selebihnya? Ia lebih suka menyuruh orang lain untuk melakukan tugasnya.

The Lost Fairy - BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang