²²Lamaran Ditolak🧚🏻‍♂️

208 24 0
                                    

Lexi berhasil sampai di sebuah taman yang letaknya lumayan jauh dari pusat kota hanya dengan bermodalkan jalan kaki, gadis itu terpaksa jalan kaki karena tak dapat menemukan ojol yang mau mengantarnya malam ini.

Sebenarnya ada tapi malah disuruh menunggu 30 menit, itu hanya akan buang-buang waktu dan Lexi takut akan terjadi sesuatu yang buruk kalau ia sampai datang terlambat.

Dan pemandangan yang ia temukan benar-benar membuatnya shock, Lexi melihat keadaan Reza yang sudah terkapar dengan darah yang terus mengalir tanpa hingga menciptakan genangan darah.

"Reza!" panggilnya kencang.

Dengan mata berembun, gadis itu berlari mendekati tubuh Reza yang sudah mulai mendingin. Ia melihat ada sebuah luka tusukan yang terlihat begitu mengerikan telah mengoyak sebagian organ dalam Reza, membuat Lexi hampir muntah namun ia berusaha untuk menahannya.

Saat mengecek urat nadi pemuda tersebut, air mata Lexi langsung mengalir bak aliran sungai yang deras. "Reza, please jangan tinggalin gue!" pintanya sambil terisak.

Setelah mengecek urat nadi, Lexi beralih mengecek detak jantung pemuda yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMA itu dengan perasaan takut.

Ia menempelkan sebelah telinganya ke dada bidang Reza dengan tujuan supaya dapat mendengar detak jantung pemuda tersebut, dan memastikan jika nyawanya masih dapat diselamatkan.

Namun hasilnya tetap sama, tanda-tanda kehidupan Reza mulai memudar. Wajah pemuda itu juga sudah berubah jadi pucat dan hal ini membuat kecemasan Lexi semakin bertambah.

Anxientynya malah kambuh disaat yang tidak tepat.

Kepanikan Lexi berhenti ketika tak sengaja melihat sebuah botol kecil yang berisi cairan bewarna hijau, botol itu berada di dekat tubuh Reza. Dengan ragu Lexi mengambilnya dan membuka tutup botol tersebut.

"Cairan apa ini?" tanyanya pada diri sendiri.

Lexi melihat botol itu dan Reza secara bergantian, dan sebuah ide gila tiba-tiba muncul di kepalanya.

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Lexi membuat sebuah keputusan. "Kuharap apa yang kulakukan ini tidak salah." gumamnya sambil berharap semuanya akan baik-baik saja.

Dengan perlahan si gadis berambut merah meminumkan cairan hijau tersebut ke dalam mulut Reza, dan hal yang tidak terduga pun terjadi.

..

Marvin dan Alby terpaksa harus bersembunyi di sebuah gang sempit yang ternyata merupakan sebuah jalan buntu, mereka berdua terjebak di sana akibat terlalu panik ketika terus dikejar-kejar oleh sosok bayangan hitam.

Monster bayangan ternyata bukan cuma satu, tapi masih ada satu lagi yang mengejar mereka. Sepertinya sosok menyeramkan tersebut dapat membelah dirinya sendiri dengan mudah dan wujud aslinya pasti sedang dalam perjalanan.

Saat Marvin tengah sibuk menelpon Lexi untuk meminta pertolongan, tiba-tiba dari arah belakang si monster bayangan muncul dan langsung merebut HP milik Reza dan menghancurkannya hingga berkeping-keping.

Monster itu telah mengetahui bahwa benda pipih yang diberikan oleh Reza pada Marvin merupakan sebuah alat komunikasi yang biasa digunakan oleh manusia untuk saling memberi informasi atau pun kabar.

Meski tidak tahu cara menggunakannya, setidaknya dia tahu fungsinya. Wkwk, siluman gaul.

Karena si monster sedang lengah, Marvin yang melihat adanya kesempatan pun langsung melarikan diri bersama dengan Alby tanpa menyadari kalau inhalernya tertinggal ditempat sebelumnya mereka bersembunyi.

Sampai pada akhirnya Marvin dan Alby terjebak di sebuah gang sempit yang hanya ada jalan buntu, dan sosok bayangan masih terus mencari mereka tanpa mau menyerah.

The Lost Fairy - BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang