⁷Bertemu🧚🏻‍♂️

772 59 0
                                    

Happy reading 🪐✨

Note: cerita ini murni dari imajinasi author sendiri, no copas ya!

jangan lupa vote dan komennya ya readers🙌

***

Tamu pertama rupanya berasal dari ras Iblis. Mereka baru saja sampai di perbatasan Negeri Adurant, mengejutkan sekali, karena biasanya ras Iblis tidak tertarik dengan undangan pesta seperti ini.

Albert menatap penuh curiga dari kejauhan pada kereta yang ditumpangi oleh seorang Raja Iblis yang terkenal dengan segala tipu muslihatnya, ia masih sangat ingat waktu itu ada beberapa mata-mata dari ras Iblis yang menyelinap kedalam Istana, ternyata mereka masih memiliki muka untuk menampakkan diri di kerajaan Adurant.

Seberapa tebal muka para Iblis itu?

"Ternyata ras Iblis." kata Erast, ia mengawasi menggunakan teropong mininya.

Estes terkejut, "bukankah lebih masuk akal jika ras Mermaid atau paling tidak ras Harpy yang sampai lebih dulu?" ucapnya dengan sedikit was-was.

Erast menghela nafas, "seharusnya kau bersyukur bukan ras Naga yang pertama sampai, kan?" perkataan Erast ada benarnya juga.

Tapi entah kenapa perasaannya semakin tidak enak.

Albert dan Noah mulai saling melirik, lalu Albert mengangguk seakan memberi isyarat. Noah balas mengangguk dan kemudian segera menghilang menggunakan sihir teleportasinya.

Para rakyat hanya dapat menyaksikan dari luar gerbang masuk Istana, mereka tidak bisa melihat lebih dekat dikarenakan perintah langsung dari Raja Estes.

Bahkan mereka dilarang melewati jembatan penghubung desa dengan Istana kerajaan. Dengan alasan 'semua ini demi keselamatan kalian,' itu saja.

Lagipula setelah melihat tamu pertama yang datang berkunjung membuat para rakyat beruntung tidak berdekatan dengan ras yang paling mematikan di dunia ini.

"Lihat, itu kereta dari ras Iblis." bisik seorang Ibu-ibu yang kebetulan hendak membeli barang.

"Kudengar ras Iblis yang memusnahkan ras Malaikat," balas seorang pembeli lain juga.

"Tidak kusangka mereka masih memiliki muka setelah pembantaian 100.000 tahun yang lalu." bertambah lagi yang ikut bergosip.

"Menyedihkan, untung saja aku tidak terlahir dari ras pembunuh seperti mereka."

"Benar, aku tidak bisa membayangkan hidup ditengah genangan darah dari ras yang dibantai oleh mereka."

"Bahkan kudengar dari Nenekku, mereka tidak menyisakan satu keturunan pun dari ras Malaikat."

"Jadi maksudmu ras Iblis menghabisi semua ras Malaikat bahkan dengan anak-anaknya juga!"

"Itu benar, sungguh tragis ya?"

"Bukan itu saja! Mereka pernah menjarah hasil panen ras Leonin yang tidak berdaya." seseorang dengan tudung merah ikut dalam topik pembicaraan.

Orang-orang disana terkejut mendengarnya, "astaga! Bukankah ras Leonin itu hanya ras kecil yang bahkan tidak sebesar 5 Negeri besar?" si tudung merah mengangguk.

"Aku harap-"

"Kalian ini jadi membeli atau tidak, hah! Kenapa malah menggosip di kedai ku!" marah seorang penjual yang sudah mulai kesal karena dagangannya tidak ada yang dibeli, tapi Ibu-ibu ini malah berdiri di kedainya dan menghalangi pemandangan.

"Ish, sabar dulu dong pak, ini saya mau beli buahnya." si pedagang mendengus sebal, "lain kali bergosiplah dan sekalian masukkan barang yang mau kalian beli agar si pedagang tua ini tahu kalian bawa uang atau tidak."

The Lost Fairy - BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang