²¹Jalan-jalan Berujung Petaka🧚🏻‍♂️

193 22 1
                                    

Gajadi dijual ya wkwk, selamat membaca 💋✨🪐

ˏˋ°•*⁀➷

Reza, Marvin dan Alby telah sampai di sebuah taman kota yang menjadi saksi bisu atas bertemunya Reza dengan Alby, Reza mengendarai motor dengan merek KTM 1290 Super Adventure ABS miliknya pribadi.

Suasana taman lumayan ramai dikunjungi oleh anak-anak dan para orangtua.

Awalnya Reza ingin membatalkan acara jalan-jalan mereka setelah melihat keadaan sayap Alby yang terlihat mengkhawatirkan, tapi bocah Peri itu bilang kalau dirinya baik-baik saja.

Marvin juga tetap ingin pergi jalan-jalan karena remaja tersebut sudah sangat jarang pergi keluar akibat asma kronis yang dideritanya, hingga mengharuskannya tetap berada di dalam rumah dan tidak boleh sampai kelelahan.

Marvin merasa suntuk karena terus berada di rumah dan kakaknya terlalu overprotektif padanya, jadi hari ini ia putuskan ingin menghirup udara segar.

"Wah, tempatnya luas banget dan ada banyak orang disini!"

Marvin menatap aneh si bocah Peri, "Perasaan ini cuma taman biasa doang, tapi kenapa dia excited banget?" tanyanya.

Reza mengedikkan bahunya. "Biarinlah, namanya juga bocah. Eh, lu juga bocah sih." ejeknya sambil mengacak-acak rambut Marvin.

"Aku bukan bocah, Labi yang bocah!" protesnya dengan kesal.

Untungnya yang lagi dikatain sedang asik sendiri melihat-lihat sekitar taman jadi tidak tidak mendengar apa-apa.

Seketika Reza teringat sesuatu, lalu ia pun mengajak Marvin dan juga Alby pergi ke suatu tempat yang agak sepi. "Ngapain kita ke semak-semak, Bang? Lu ga bakal cabulin kita di sini kan?" Marvin sudah berpikiran macam-macam.

Dengan penuh kasih sayang, Reza menempeleng kepala Marvin. "Kalo misalnya gue jadi jomok sekalipun, gue bakal pilih-pilih jugalah, tai. Ngeliat badan lu yang kurus kerempeng begitu mana napsu gue, yang ada malah kasian." cemoohnya meski sebenarnya itu fakta.

Marvin semakin dibuat kesal dengan Reza. Sudah ditempeleng, diejek-ejek pula sama dia. Sungguh tidak berperikeMarvinan si abang Reza ini.

Marvin membantah. "Bangsat, badanku ga kurus kerempeng ya! Hanya kurang berisi."

"Boti diam." - Reza

"Nah, kita sudah sampai. Btw, Gue dan Lexi ketemu sama Labi ditaman ini loh! Keren kan? Lebih tepatnya si Lexi nemuin Labi yang lagi pingsan didekat simbol aneh ini yang tiba-tiba muncul entah darimana."

Rupanya Reza mengajak mereka berdua ke tempat dimana pertama kali Lexi menemukan Alby yang terbaring pingsan, Marvin yang sudah negatif thinking duluan pun terdiam.

Sedangkan Alby terus menatap simbol itu dengan tatapan yang sulit diartikan, Reza yang menyadari tatapan tersebut pun coba untuk menanyakan sesuatu.

"Kalo boleh tahu, kenapa Labi bisa pingsan di sini kemarin malam?" tanyanya dengan hati-hati, takut menyinggung perasaan si bocah Peri.

Alby tetap diam seribu bahasa dan hanya terus menatap ke satu titik yaitu simbol tersebut, membuat kedua manusia Adam itu jadi bingung harus bagaimana.

"Bang, ini gimana?" bisik Marvin kebingungan.

Reza balas berbisik, "YNTKTS."

"Hah?" - Marvin

"Gen Alpha, skip." - Reza

"Bang? Tai." - Marvin.

Tiba-tiba Alby berjalan mendekati simbol misterius tersebut, menyentuh serta mengusapnya dengan tatapan rindu, "Rindu Kak Al dan Kak Noah." ungkapnya lirih dengan suara bergetar, menahan tangis.

The Lost Fairy - BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang