²⁵Bertemu Pilar Alam🧚🏻‍♂️

122 20 1
                                    

Budayakan kasih vote sebelum membaca!

Sudah vote? 🌟

Terimakasih✨

Sorry for typo💤

•🌱🌱🌱•

Perlahan-lahan remaja kecil itu membuka kelopak matanya, menampilkan netra biru yang terlihat sangat indah. Bulu mata yang lentik itu mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang menyambut penglihatannya.

Pandangan agak buram karena rasa pusing yang tiba-tiba mendera, sebelah tangannya terangkat memegangi dahi yang terasa nyut-nyutan. Butuh waktu sekitar lima menit agar rasa sakit dikepalanya berkurang.

Remaja itu dengan pelan bangkit dari posisi tidur dan bersandar pada sesuatu di belakang tubuhnya yang ternyata adalah sebuah pohon besar, ia pun memandang ke sekeliling.

"Labi ada di mana?" gumamnya saat mendapati dirinya berada di padang bunga yang sedang bermekaran.

Ya, remaja kecil yang dimaksud dari tadi adalah Alby.

"Kenapa Labi bisa ada di sini, Muffin dimana?" tanyanya pada diri sendiri.

Alby celingak-celinguk mencari keberadaan Marvin yang seingatnya sedang bersamanya beberapa waktu yang lalu, tapi sekarang ia malah sendirian.

Alby tidak ingat apa pun setelah kejadian Marvin yang hilang kesadaran dan sosok bayangan wanita itu menemukan keberadaan mereka, bahkan ia juga tidak tahu kenapa bisa sampai terdampar di tempat seperti ini.

"Labi mau pulang." gumam Alby dengan suara lirih, air mata mulai menggenang di matanya.

Menandakan kalau sebentar lagi si pemilik netra biru itu akan segera mengeluarkan suara tangisan. Namun sebelum air mata membasahi pipinya, ada suara yang menyebut nama seseorang.

"Soleil."

Suara itu seperti sedang memanggilnya, dan entah kenapa Alby malah merasa sangat familiar dengan nama tersebut. Padahal ia baru pertama kali mendengarnya, mungkin?

Alby menoleh ke belakang dan langsung terperangah kala melihat seseorang yang seluruh tubuhnya diselimuti oleh akar dan dedaunan, netra biru dan hijau mereka saling bertemu. Menyelami keindahan kelereng masing-masing.

Dan Alby fokus pada sesuatu yang terlihat mencolok, yaitu kristal bewarna zamrud di dahi sosok tersebut. "Cantik sekali." pujinya tanpa sadar.

Sosok itu terkekeh mendengarnya, membuat Alby jadi salah tingkah. "Jadi kau terpesona lagi dengan kristalku. Kau memang tak pernah berubah ya, Soleil." sahutnya sambil mendekati Alby dan duduk di sampingnya.

"Kamu kenal Labi? Tapi Labi tidak kenal kamu, apa sebelumnya kita pernah bertemu?" tanya Alby dengan raut wajah polos.

Sosok itu hanya tersenyum tipis, lalu mengelus pucuk kepala Alby dengan lembut. "Kita pernah bertemu, dan kau mengenalku dengan sangat baik. Tapi sayangnya ingatanmu harus terhapus karena kau mengalami yang namanya reinkarnasi." jawabnya.

"Reinkarnasi?" beo Alby, bocah itu tampak bingung.

Sosok itu menganggukkan kepala. "Iya, kau sudah banyak mengalami reinkarnasi dan ini adalah reinkarnasimu yang terakhir, Soleil." tukasnya dengan tatapan sedih.

Alby tertegun mendengarnya, entah kenapa dadanya jadi terasa sesak. Melihat tatapan yang sedang mengasihaninya itu membuat perasaan gelisah tiba-tiba timbul di hati kecilnya.

Seperti ada sesuatu yang seharusnya tidak ia lupakan.

Alby bertanya, "Siapa itu Soleil dan apa tujuan Labi terus mengalami reinkarnasi?"

The Lost Fairy - BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang