11 tahun kemudian.
"Jangan melarikan diri, Pangeran!"
Seorang anak laki-laki dengan pipi bulat sedang berusaha menghindari kejaran para Pengawal suruhan sang Raja untuk tidak membiarkannya kabur keluar istana. Alby itulah namanya, ia tumbuh menjadi anak yang hiperaktif, polos dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi tentang dunia luar.
Karena selama sebelas tahun ia hidup sebagai Pangeran di kerajaan Adurant, dia tidak pernah diizinkan untuk keluar Istana bahkan hanya untuk menghirup udara segar sekalipun, jadi selama ini dia hanya dapat berdiam diri di Istana dan buta akan dunia luar.
Hal ini membuat dirinya menjadi seorang pemberontak kecil karena merasa terkekang akibat aturan-aturan beserta larangan yang diberikan oleh Papanya itu, ingin minta tolong pada sang Mama pun percuma saja, Mamanya itu lebih berpihak pada sang Papa.
"Coba tangkap Labi kalau bisa, wlee!" Alby menjulurkan lidahnya, mengejek para Pengawal yang tidak becus menangkapnya.
Bagaimana bisa mereka tidak becus, larinya Alby saja sangat gesit dan lincah begitu, jadi akan sangat sulit untuk bisa menangkapnya.
Ngomong-ngomong Alby menyebut namanya sendiri dengan sebutan Labi, karena menurut dia nama 'Alby' itu sangat sulit untuk diucapkan dengan lidah pendeknya, tapi untung Alby tidaklah cadel hanya sering keseleo jika menyebut nama orang yang susah diucapkan.
Sudah ada satu jam lamanya mereka kejar-kejaran, para Pengawal masih tetap mengejar Alby tanpa rasa lelah, udah capek sih sebenarnya tapi kalau berhenti bisa-bisa mereka dihukum oleh seseorang, karena mau bagaimanapun ini sudah menjadi tanggungjawab mereka untuk menangkap Pangeran kecil dan memberikannya langsung ke pawangnya alias Raja Estes yang kini sedang memperhatikan sang anak yang tengah kejar-kejaran dari balkon istana.
"Dasar anak itu, Albert kau tahu tugasmu 'kan?" seseorang yang dipanggil Albert pun mengangguk, "tanpa kau perintah pun aku akan menangkap Peri setan itu." setelah itu Albert pun menghilang layaknya berteleportasi ke suatu tempat, menyisakan Estes yang cuma bisa memijat pangkal hidungnya melihat sikap dari keponakan laknatnya itu, sudah cukup dia stres punya anak yang pemberontak, kenapa malah ditambah punya keponakan yang tidak sopan.
"Dasar anak muda zaman sekarang, tidak ada sopan-sopannya pada yang lebih tua."
Tatapan Estes kini berubah menjadi sendu, ia mendongak melihat matahari pagi yang saat ini bersinar terang, "dua minggu lagi Alby akan berusia 12 tahun, ku harap ramalan itu bisa kupatahkan." harapnya dengan suara lirih.
。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆
Alby yang mulai lelah berlari pun mencoba untuk mengepakkan sayapnya, namun sial sayapnya sedang dibekukan oleh sang Mama sejak dua hari yang lalu dikarenakan dirinya yang sudah bolak-balik berusaha kabur dari Istana.
Dan ternyata sihir pembekuan masih belum dicabut dari sayapnya oleh sang Mama Thea.
Bukan salah Alby kan jika dia ingin mencoba melihat dunia luar, apa salahnya dengan itu? Tapi kedua orangtuanya selalu melarang dengan alasan ada banyak monster jahat diluar sana.
Apakah Alby percaya? Oh, tentu tidak.
"Ayolah sayap, biarkan Labi terbang tinggi!" kata Alby dengan mata yang sudah memerah menahan tangis.
Bukan cuma sekali duakali sayapnya dibekukan seperti ini, namun sudah berkali-kali. Setiap dia membuat masalah dengan mencoba kabur dari Istana, entah kenapa selalu berakhir ketahuan oleh para Pengawal ataupun Penjaga gerbang, jika sudah tertangkap basah maka Papa dan juga Mamanya itu akan meberinya banyak sekali jenis hukuman salah satunya ya begini, sayap beku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Fairy - BL
FantasyDi dunia ini ada 5 Ras yang menguasai, yaitu ras Peri, Iblis, Naga, Harpy, dan Mermaid. Kelima ras ini tidak akur dan saling berselisih satu sama lain. Hingga kelahiran Alby sebagai ras Peri akan membawa perubahan yang tidak terduga, Alby yang menj...