²⁰Ngajak Jalan🧚🏻‍♂️

196 21 0
                                    

Happy Reading📖

━━━━━━ ◦ ❖ ◦ ━━━━━━


Jam 16:10 WIB

Sore yang indah untuk mengakhiri hari. Libur akhir pekan akan segera berakhir dan besok orang-orang akan kembali membuka lembaran hidup yang baru.

Maksudku-hari Senin akan datang kembali. Itu adalah hari yang rata-rata dibenci oleh semua manusia di muka bumi.

Sore ini adalah waktu yang pas untuk pergi jalan-jalan menikmati quality time bersama bestie, pacar ataupun keluarga sebelum kembali sibuk dengan aktifitas yang biasa dilakukan di hari Senin.

Namun itu semua tidaklah mudah bagi Reza, karena Marvin tidak mengizinkan.

"Kau mau mengajak Labi pergi jalan-jalan ke luar? Tidak boleh!" tegas Marvin.

Saat ini mereka bertiga sedang berada di kamar Marvin.

Reza menatap remaja dihadapannya dengan tatapan bak anak beruang yang kehilangan sang induk. "Yaelah, Vin. Ga bakal terjadi sesuatu yang buruk kalo cuma jalan-jalan ke taman doang mah, jadi bolehin ya?" balasnya sedikit membujuk.

Sebenarnya Reza bisa saja memaksa Marvin agar memperbolehkannya pergi mengajak Alby jalan-jalan, tapi dia juga tidak mau membuat remaja itu jadi overthinking dan malah berefek pada kesehatannya.

Marvin punya asma kronis yang parah, makanya Reza harus berhati-hati untuk tidak membuat adik dari sahabatnya itu terlalu stres.

"Alby bukan manusia biasa, Bang. Dia seekor-atau seorang? Ya pokoknya dia itu Peri! Mahluk fantasi yang biasa ada di cerita dongeng anak perempuan umur 5 tahun!"

"Aku hanya khawatir Labi kenapa-kenapa, kalau Labi sampai ketahuan gimana? Terus terjadi sebuah kehebohan besar yang berujung Labi jadi viral di dunia maya, bisa saja nanti dia diburu sama orang-orang jahat. Abang tahu sendiri kan kita hidup dilingkungan seperti apa? Bumi bukan tempat yang cocok untuk mahluk sepolos Labi." terang Marvin panjang lebar, berharap Reza mau berpikir dua kali sebelum bertindak.

Reza merenung mendengar penjelasan Marvin, sebenarnya apa yang disampaikan oleh remaja itu punya maksud baik. Tapi Reza tetaplah Reza yang keras kepala, ia masih ingin mengajak Alby pergi menghirup udara segar di bumi yang bercampur dengan sedikit polisi, hehe.

Pasti akan sangat menyenangkan jika suatu saat mereka berempat-Reza, Lexi, Marvin dan juga Labi-nanti bisa pergi jalan-jalan mengelilingi dunia.

Oke, itu agak lebay. Tapi kalau Reza serius, semua bisa terjadi.

Reza membalas. "Oke, gue ngerti kalo lu khawatir sama keselamatan Labi. Tapi apa salahnya mencoba? Lihat aja tuh ekspresinya yang kelihatan bahagia banget waktu gue bilang mau ngajak dia pergi jalan-jalan. Apa lu tega mau bikin senyuman cerah itu luntur cuman karena gue yang batalin janjinya?"

Pertanyaan tersebut membuat Marvin dilema. Ia mengalihkan pandangannya pada Alby yang sekarang sedang berusaha memakai Hoodie yang baru dibelikan Reza saat sedang mampir ke sebuah Mall pagi tadi.

"Entahlah, Firasatku mengatakan kalau ide jalan-jalan ini adalah ide yang buruk." gumamnya yang masih dapat didengar Reza.

Tiba-tiba ia merasa ada yang menyentuh bahunya pelan, Marvin kembali menatap Reza yang kini menampilkan ekspresi serius. "Lu percaya sama gue, semuanya akan baik-baik aja." ucapnya meyakinkan Marvin.

Marvin menghela nafas. "Dunia luar itu berbahaya, Bang. Apalagi dia bukan manusia normal seperti kita." lirihnya sambil merebahkan tubuhnya di kasur.

"Gimana kalo lu ikut kita jalan-jalan juga? Biar lu ga kepikiran terus." ucap Reza memberikan usul.

The Lost Fairy - BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang