17

1.9K 134 18
                                    

Harap-harap bijak dalam menanggapi cerita

Jangan lupakan follow + vote, buat support. Komennya ditunggu!🐱

***

Seorang lelaki nampak duduk dengan tenang di ruang tamu yang sepi, bibirnya menorehkan senyuman tipis di wajahnya. Orang tua Aya, duduk di depannya, wajah mereka mencerminkan kebingungan dan kekhawatiran.

"Om, bun, Sam mau bicara jujur ke kalian"

"Ada apa Sam?"

Lelaki itu menghela napas sejenak, berusaha menyembunyikan ekspresinya dengan raut memelas,

"Haekal had been very rude to your son mom. Bahkan, dia melukai Aya secara fisik. Makanya Aya pulang kesini karena dia trauma sama semua perlakuan Haekal ke dia",

Nyonya Mahadeva terkejut dengan pernyataan sang oknum, "Apa?? Aya ga pernah ngasih tau hal ini ke bunda"

Samuel menunduk, ia berkata dengan nada sedihnya, "He might feel embarrassed to say it. Tapi, memang itu kenyataannya bun. Sebelumnya, Sam nemuin Aya dengan banyak luka lebam, Sam 100% yakin itu ulah suaminya, Haekal. Satu hal lagi-"

"Apa?"

"Aya hamil bun"

DEGG..

"But, as the father, Haekal doesn't want the baby's presence. 

-Dia malah bilang kalau Aya adalah jalang dan dia- dia juga masih punya kekasih, 

Kath namanya," Sam menunduk, giginya bergemelatuk menahan emosi yang ingin ia keluarkan

Jawaban itu membuat sang ayah tirinya marah dan sang ibunda yang menutup mulutnya  dengan tatapan tak percaya, ia terlalu shock dengan apa yang ia dengar saat ini.

"Ini ga bisa dibiarkan begitu saja! Haekal harus tanggung jawab atas semua perbuatannya!"

Samuel mengangguk setuju, "Sam juga setuju, om. Tapi- sekarang yang terpenting adalah keselamatan Aya. Sam khawatir Haekal bakal melakukan sesuatu yang lebih buruk lagi kalau kita ga ambil langkah-langkah yang tepat",

Raut wajah Jovan mengernyit, "Maksudmu?"

"Sam punya rencana. Sam akan bawa Aya dan kalian ke Amerika untuk sementara waktu sampai Aya melahirkan, where Haekal won't be able to meet us. Ini semua demi ngelindungin Aya dari bahaya om, bun"

Nyonya Mahadeva nampak terlihat ragu, ia memikirkan sejenak perkataan Samuel- sahabat Aya yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri. Tapi, tidak mungkin kan seorang Ibu tega membiarkan anaknya disakiti?

"Baiklah. Tapi kamu harus mastiin kalau Aya setuju sama rencanamu"

Senyum tipisnya kembali terlihat, "Of course bun. Sam bakal bicara sama Aya"

***

Di depan kamar, Samuel nampak memikirkan sesuatu sebelum mengetuk pintu kamar sang oknum.

TOK.. TOK.. TOK..

"Masuk~"

CKLEK..

"Sammy? 

-Ada apa?", Tanya pemuda yang saat ini duduk dikasurnya sedang membaca sebuah buku novel dengan kepalanya yang terpasang headphone, atensinya beralih menghadap kearah seorang laki-laki yang masuk ke kamarnya.

6929 - Heejay (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang