1

5.2K 276 36
                                    

Harap-harap bijak dalam menanggapi cerita

Jangan lupakan tinggal jejak, buat support authornya

***

Mentari berpamitan seperti biasa, di sebuah kamar nampak sesosok pria kecil yang sedang duduk di depan meja riasnya. Memandang pantulan semu dirinya yang nampak terlihat lebih manis dari biasanya. 

Rupanya, Ia hanya sedang berusaha memperbaiki diri agar terlihat lebih menarik. Bibir mungilnya dipoles dengan lipbalm berwarna merah muda -supaya terlihat lebih segar. Jangan lupakan make up tipis yang juga turut menghiasi wajah ayunya.

Aya menghela nafas, apa ia terlihat berlebihan? Pemuda manis itu berdiri melihat penampilannya, barangkali sekalipun ia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Memakai jeans hitam ketat, juga kaos putih dengan hiasan chocker yang diberi oleh teman karibnya sebagai hadiah ulang tahun.

 Memakai jeans hitam ketat, juga kaos putih dengan hiasan chocker yang diberi oleh teman karibnya sebagai hadiah ulang tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat waktu yang terus berjalan pada ponsel, 'ini sudah jam sepuluh malam'. Ia memasukkan ponselnya pada tas selempang, tak lupa menyemprotkan parfum favoritnya -vanilla dan sedikit jasmine. Sebelum keluar dari kamar.

Aya mempunyai alasan untuk ini. Ia ingin sekali suami -alias seseorang yang baru mengucapkan sumpah bersamanya di atas altar 1 bulan yang lalu itu meliriknya, mengajaknya makan malam berdua, dengan suasana yang begitu romantis. Mungkin sayangnya itu hanyalah sekelebat imajinasi nya.

Mereka menikah dengan alasan kuno—dijodohkan. Aya bahkan mengorbankan masa mudanya yang panjang dengan kekonyolan yang diikat oleh perjanjian di keluarganya. Ia sangat paham bila Haekal Arsaga Pradipta seseorang yang terpaut jauh usia darinya itu, tidak mencintainya. Atau mungkin lebih tepatnya tidak menginginkan sesama jenis sebagai pasangan hidupnya.

Sikapnya terlihat sangat tidak peduli pada Aya, walaupun mereka tinggal satu atap, Haekal menghendaki mereka tidur di kamar yang terpisah. Haekal selalu kasar, ia membentaknya ketika Aya menyusun pakaiannya pada lemari yang sama dengan Haekal. Mencemooh dan memukulnya ketika Aya berusaha memberikan yang terbaik untuknya. Aya hampir menangis saat itu, tapi hati tulusnya masih bisa menahannya.

Bukankah Haekal bisa memberitahu nya secara baik-baik ataupun bahkan menolaknya, jika memang tidak menyukai?

Haekal akhir-akhir ini sering sekali pulang larut malam. Biasanya ia akan pergi sekitar jam sembilan malam. Entahlah, Aya juga tidak tahu kemana Haekal pergi. Setiap kali Aya bertanya, Haekal hanya menjawab, 'bukan urusanmu' dan kemudian ia akan menghempas tubuhnya bagaikan sebuah tisu yang sudah terpakai lalu dibuang.

Author POV

Biar kuberi tahu hal ini. Sebenarnya..

Banyak yang Haekal sembunyikan dari Aya. Ia terkadang masih mengikuti balap liar setiap malam dan akan bertaruh untuk merayakan kemenangannya di club bersama para sohibnya. Ia juga rupanya masih menjalin hubungan dengan sang kekasih, walaupun sudah menikah. Semua orang pun tau, bahwa Haekal selalu mendamba sosok Kathelyn Stevanya, cinta dan dunianya.

6929 - Heejay (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang