13 - Figur T-Rex

3 2 0
                                    


Harris membuka mata. Sekonyong-konyong, ia sudah kembali berada di kamar motelnya.Kejadian lalu masih terasa segar di benaknya, meninggalkan jejak-jejak rasa takut yang cukup besar. Dia duduk, memandang sekeliling, memandang kamarnya dari ujung ke ujung.


Saat matanya menuju meja kecil di dekat tembok, matanya tertuju pada figur dinosaurus T-Rex di sana. Seingatnya, benda itu tak pernah ada di sana sebelumnya.


Harris lantas teringat ayahnya. Ayah yang sangat keras ajarannya. Dia mengajarkan bahwa kehidupan adalah pertandingan yang harus dimenangkan. Tidak boleh kalah, menang adalah harus dan mutlak.


"Contohlah predator puncak. Ia memangsa hewan-hewan di bawahnya, tanpa ampun." ayahnya pernah berkata.


Harris ingat dia sebetulnya tidak sepenuhnya setuju, tapi dia tak bisa melawan. Akhirnya ia menganut pemikiran itu. Dan pada akhirnya, Harris jadi orang yang bisa menghajar semua tanpa ampun, demi meraih kemenangan pada permainan yang disebut kehidupan.


Namun, dia kembali berpikir. Banyak orang yang telah celaka karena perbuatannya, dan tersakiti karena tindakannya. Pandangannya kembali tertuju pada figur T-Rex itu. Predator puncak itu tampak memiliki kemampuan untuk melahap Harris bulat-bulat, bila ia mau. Dan Harris merasa, entah bagaimana, suatu pembalasan akan datang kepada dirinya--suatu buah dari karma buruk.***

Silent West MotelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang