Perkelahian

826 18 2
                                    

Jangan lupa sebelum membaca untuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa sebelum membaca untuk

Vote
Komen
Dan ikuti agar tidak ketinggalan cerita nya ya !!

" Bapak ayo cepetan minum kopinya nanti Dijah bisa telat kalau bapak lama " ucap seorang gadis yang menggoyangkan badan bapak nya .

" Ya Allah nduk Iki loh iseh jam 05.30 arep nyapo Ning Kono isuk isuk ? "
Tanya pak Ali yang lelah dengan tingkah anaknya .

" Bapak Dijah itu berangkat pagi buat jadi nomer satu " jawab Dijah dengan mengacungkan tangan nya .

" nomer siji opo to nduk ? " Tanya ibuk Wati kepada Dijah .

" Ibuk ...Dijah itu ikut lomba bagi siapa yang datang pagi bakal jadi nomer satu di kelas , jadi ayo berangkat sekarang pak " jawab Dijah sambil membujuk bapak nya .

" Wes wes engko wae Leh mangkat " ucap pak Ali dengan raut wajah nya yang lelah .

" Bapak ini loh " ucap Dijah dengan perasaan yang kesal.

" Bener itu apa yang dikatakan bapak mu , berangkat nya nanti aja "ucap ibuk Wati yang menyetujui ucapan pak Ali.

" Bapak sama ibuk ini sama aja ... Udah lah Dijah mau berangkat sendiri kalok gitu " ucap Dijah yang langsung keluar dari rumah tanpa berpamitan kepada pak Ali dan ibuk Wati .

" Loh loh bocah Iki piye to ?" Ucap pak Ali yang terheran-heran dengan tingkah laku anaknya .

" Wes Ben pak Ben mangkat Dewe " ucap ibu Wati yang sudah lelah dengan Dijah .

Dijah berangkat ke sekolah nya menggunakan sepeda motor milik pak Ali . Sepeda yang ia gunakan kurang lebih seperti ini :

 Sepeda yang ia gunakan kurang lebih seperti ini :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


* Sampai nya di sekolah

" Alhamdulillah sampai sekolah juga akhirnya , pasti aku jadi yang pertama datang " ucap Dijah dengan tertawa kecil .

Dijah segera memarkir kan motornya dan segera masuk ke kelas .

" Assalamu'alaikum" ucap Dijah dengan perasaan senang nya karena di kelas itu tidak ada satu orang pun kecuali Dijah .

Cinta Gus Azzam Hanya Milik DijahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang