Kejadian di pasar

144 11 1
                                    

Jangan lupa sebelum membaca untuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa sebelum membaca untuk

Vote
Komen
Dan ikuti agar tidak ketinggalan cerita nya ya!!

" Astaghfirullah, ternyata bahan bahan yang di dapur habis semua" ucap Dijah dengan terkejut.

" Aku haru beli bahan bahannya sekarang juga , kalau gitu aku bilang ke Gus Azzam aja buat nganterin ke pasar " ucap Dijah dengan menganggukkan kepalanya.

Dijah pun menghampiri Azzam di kamar untuk mengantarkannya pergi ke pasar.

Sesampainya di kamar..

" Assalamualaikum Gus Azzam" ucap Dijah yang membuka pintu kamarnya.

" Loh belum bangun ternyata ?" Ucap Dijah yang terkejut melihat Azzam yang belum bangun .

" Kayaknya lelap banget tidur nya "  ucap Dijah yang menghampiri Azzam di kasur .

" Kalok kayak gini gimana ya ? " Tanya Dijah kepada dirinya sendiri.

" Dijah harus pergi ke pasar sendiri tanpa Gus Azzam" ucap Dijah dengan menghembuskan nafas panjang.

" Kasihan soalnya kalau mau di bangunin " ucap Dijah yang mengusap wajah Azzam dengan lembut .

" Gus Azzam Dijah pergi dulu ya , assalamualaikum" bisik Dijah di telinga Azzam.

Dijah pun pergi dari kamar Azzam ,dan pergi ke luar untuk mencari kendaraan untuk ia gunakan pergi ke pasar.

" Eh tapi nanti Gus Azzam nyari aku nggak ya ?" Tanya Dijah kepada dirinya sendiri.

" Aku takut kau nanti Gus Azzam nyari aku nggak ketemu terus marah deh " ucap Dijah dengan perasaan gelisah.

" Ya Allah bagaimana ini ? ,bantulah diriku ini ya Allah untuk mencari jalan keluarnya" ucap Dijah yang memohon pertolongan kepada Allah SWT.

Tiba tiba Dijah melihat ada Pak Yusuf yang sedang menyapu di depan halaman pesantren.

" Ya Allah , Syukron sudah memberikan jalan kemudahan untuk aku " ucap Dijah dengan perasaan lega.

" Aku bilang ke Pak Yusuf aja deh kalau aku mau pergi , biar nanti dia bilangin ke Gus Azzam" ucap Dijah dengan tersenyum bahagia.

Pak Yusuf adalah seorang laki laki tua yang bekerja di pondok pesantren Al Aqsha , sebagai penyapu halaman pesantren.

Dijah pun segera menghampiri Pak Yusuf yang sedang menyapu di halaman pondok.

" Assalamualaikum Pak Yusuf" ucap Dijah dengan tersenyum.

" Waalaikumsalam Ning Dijah " ucap Pak Yusuf yang menjawab salam dari Dijah .

" Pak Yusuf , Dijah mau minta tolong sesuatu ke pak Yusuf" ucap Dijah dengan tersenyum manis.

" Mau minta tolong apa Ning Dijah ?" Tanya Pak Yusuf dengan raut wajah penasaran

" Ini... Dijah kan mau pergi ke pasar buat beli bahan bahan di dapur , soalnya pada habis semua. Nah disini Dijah mau minta tolong ke pak Yusuf buat sampein pesan ke Gus Azzam kalau saya itu mau pergi ke pasar dulu , soalnya tadi Gus Azzam tidurnya kayak lelap banget jadi saya nggak enak buat banguninnya" ucap Dijah dengan nada pelan dan tersenyum.

Cinta Gus Azzam Hanya Milik DijahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang