Jangan lupa vote & komen
✴
✴
✴
✴
✴
✴
Happy reading
Disebuah hotel berbintang lima, terdapat seorang gadis yang tengah menangis pilu dihadapan seorang pria parubayah yang kini tengah bercermin.
"Hikss.... Hikss...."tangis gadis tersebut.
"Sudahlah sayang kau jangan menangis terus menerus, bukankah ini pekerjaanmu"ucap pria parubayah dihadapannya dengan wajah tak bersalah.
Gadis itu pun menatap sendu dirinya, lalu beralih menatap kembali pria parubayah tersebut "Ini bukan pekerjaanku!!!! Anda sungguh lelaki biadab tuan james"
Melihat gadis tersebut membentaknya, laki laki parubayah tersebut pun menggeram marah, lalu berjalan menghampiri gadis itu "Coba kau ulangi, jalang"
"Kau biada....... "
Plakkkkk
Belum sempat gadis itu meneruskan ucapannya, lelaki parubayah tersebut pun menampar wajah gadis itu dengan begitu kencang, bahkan suara tamparan itupun terdengar disetiap sudut kamar hotel.
"Hikss... Hikss... Kau jahat tuan, kenapa kau begitu keji hiksss..."ucap gadis itu dengan kembali terisak karena sakit yang ia terima.
Lelaki parubayah itu pun menatap tajam gadis itu, lalu mengeluarkan sebuah amplop dan melemparnya dihadapan gadis itu "Terima, itu bayaran untuk malam ini honey"
"Aku buk.... "
"Kau itu jalang, kenapa kau begitu munafik sekali"ucap lelaki parubayah tersebut dengan amarah yang kembali berkobar.
"Hikssss.... Hikss.... "gadis itu tidak merespon ucapan lelaki parubayah tersebut.
Melihat keterdiaman nya gadis tersebut lelaki parubayah itu pun, memakai sepatunya, lantas berlalu meninggalkan kamar hotel tersebut, menyisakan gadis itu yang tengah menangis itu.
*****
Gadis yang tengah berdiri dibalkon apartemen nya dengan menggenggam secangkir wine, kembali teringat hal menyakitkan itu, dimana ia dijadikan pelacur, untuk memuaskan nafsu para lelaki hidung belang.
"Andai kejadian itu tak membuat aku terjebak didunia seperti ini, mungkin aku sudah bisa membahagiakan adikku"gummam gadis itu lirih seraya menatap lurus.
Gadis itu pun menyesap wine yang berada digelas genggamannya, lalu menaruh gelas itu setelah selesai ia meminum nya, lantas mengambil rokok dan memantik, hingga asap melebur menjadi satu dengan udara malam hari dibalkon apartemen tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Takdir
Random"Mungkin kamu hanya wanita hina dimata orang lain, namun dimata saya, kamu begitu spesial"ucap seseorang tersenyum lembut. "Jangan hanya menjadi penenang, saya tidak butuh belas kasihan anda"ucap wanita tersebut marah.