Jangan lupa vote & komen
✴
✴
✴
✴
✴
✴
Happy reading
Disebuah ruangan ber-cat putih dengan bau obat menyengat, tengah berbaring seorang gadis kecil berusia 9 tahun.
Hanya ada suara dentingan jam terdengar diruangan sunyi tersebut.
Ceklekkk
Hingga pintu ruangan pun terbuka menampakkan sosok seorang gadis dengan pakaian sexy, gadis itu pun melangkah menghampiri brangkar yang terdapat seorang anak kecil berusia 9 tahun berbaring dengan wajah pucatnya.
"Hei nong"sapa gadis itu ketika sudah menduduki dirinya dikursi samping brangkar.
"Apa kau tidak rindu dengan phimu ini sayang"ucapnya lagi dengan setetes air matanya membasahi pipinya.
"Phi mohon bangun lah, phi rindu kamu sayang, phi tidak memiliki siapapun didunia ini, hanya kamu nong"ucap gadis itu sekali lagi.
Namun nihil tidak ada jawaban dari gadis berusia 9 tahun itu, bahkan gadis itu masih setia menutup matanya dengan wajah pucat menghiasinya.
"Ya sudah phi pergi dulu ya nong, phi hari ini lelah sekali ingin istirahat, nanti phi akan kemari lagi, jadi kau harus bangun setelah phi kesini lagi, kalau begitu phi pergi ya"pamit gadis itu seraya beranjak dari kursi.
Cuphhh
Gadis tersebut pun mencium anak berusia 9 tahun itu dengan penuh kasih sayang.
Lalu tak lama ia pun berlalu meninggalkan ruangan rawat tersebut dengan langkah pelan ia pun berjalan menyusuri lorong rumah sakit.
Gadis itu pun menunduk dengan mata menatap ponselnya, ia sedikit mempercepat langkahnya ketika mendapat sebuah pesan.
Ting.........
Pesan mamih nita
Kamu datang keclub sekarang, karena kamu harus berada disini, seluruh tamu kamu yang meminta ditemani minum pun sudah banyak yang menanyakan paham kamu.
Paham mih
Read √
Setelah membalas pesan mamih nita gadis itu pun berjalan tergesa gesa, dengan tangan sibuk memasukkan ponsel miliknya kedalam tas.
"Selalu dadakan"gerutunya kesal namun tak ayal ia tetap melangkahkan kakinya menuju mobil yang terparkir disebuah parkiran rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Takdir
Random"Mungkin kamu hanya wanita hina dimata orang lain, namun dimata saya, kamu begitu spesial"ucap seseorang tersenyum lembut. "Jangan hanya menjadi penenang, saya tidak butuh belas kasihan anda"ucap wanita tersebut marah.