TS 14. Batin yang Meraung

10 3 0
                                    

Batin yang Meraung

Bukan rasa yang cepat hilang menjadi abu
Mencintaimu ialah anugrah dari parutan waktu
Tak ada yang kucinta sedalam ini selain kamu
Bahkan, hanya sekedar pertama mendengar namamu, aku sudah terpaku

Baru saja menghantam diriku
Memberi pukulan agar tidak larut dalam rindu
Menghanguskan keinginan-keinginan yang memaksa untuk bertemu
Mengetuk kembali, takdir di masa depan belum ada yang tahu

Tak memaksa, tapi  berusaha meminta
Keinginan itu tetap kuat, tak akan dirampas sirna
Apa yang di depan mata
Ini yang sekarang prioritas utama

Pikiran manusia terus berjalan dari titik ke titik
Tak memikirkan masa depan sedikit saja, ini  mustahil tanpa dibatik
Ada masanya untuk  menyesal di masa depan karena terlalu mengulik
Sampai lupa tak memberi kesan kenangan di masa yang terpantik

Sungguh, tak ada celah untuk meragu
Benarkah kamu ditakdirkan untukku
Teka teki takdir masih mendekap tuju
Semoga langkahmu tidak mengkhianatiku

Sungguh, tak ada celah untuk meragu Benarkah kamu ditakdirkan untukku Teka teki takdir masih mendekap tuju Semoga langkahmu tidak mengkhianatiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-AZIZAH BOUNTY-
Ponorogo, 11 Oktober 2023

Desahan Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang