Ren Up ❤
.
.
.22 : 50
Sean masih belum juga bisa tidur ia duduk di meja belajar, tidak ia tidak belajar hanya saja dia termenung dengan tangan yg berada di pelipisnya mencoba memikirkan perkataan yg James dan Jack ucapkan
Hamil
Hamil
Dia akan hamil?!
Dengan siapa?!
Dia LAKIK!! PUNYA T*TID
tidak mungkin dengan Darren kan?
"kalo gw bakal hamil di kehidupan ini maka gw ga bakal nikah!! Gw harus batalin perjodohan ini!"
Sean terdiam sejenak, dipikirannya langsung terlintas wajah Daniel dengan mata yg berkaca-kaca
"ugh! t-tapi DANIEL IMUT ANJENG gw ga bisa!!"
"d-dan om Darren ganteng hehe..." Sean tiba tiba merasa malu saat mengingat wajah Darren yg ia obati saat itu
Plak
Sean menampar pipinya sendiri, pemikiran apa itu?! Darren adalah orang mesum, pria itu telah melihatnya telanjang!!
Tangan Sean mulai merogok laci meja belajar nya mengeluarkan permen gummy bears dan mulai memakannya
Pemikirannya langsung menjadi tenang setelah lidahnya merasakan manisnya permen itu
"gw rindu Daniel.."
.
.Saat yg sama di mansion keluarga Carl Marquez, seperti hari biasanya Darren tengah bekerja di ruangannya tapi untuk kali ini ia tak bisa fokus sama sekali
Dalam pikirannya selalu terlintas wajah Sean, Sean, dan Sean. Itu karena mimpinya malam itu. Hal-hal vulgar bersama dengan Sean selalu membuat nya ter— ah sial!
Sesuatu diantara selangkangan Darren kembali 'berdiri'
"fokus Darren!" Gumamnya sendiri, mencoba menenangkan sesuatu di sana
Tok
TokSeseorang mengetuk pintu Darren berdiri dan membukanya sendiri, dua orang wanita memakai pakaian maid berdiri sambil menunduk
"m-maaf mengganggu tuan Carl tapi saat ini tuan muda Daniel tak ingin tidur d-dan saya mengira-ngira jika suhu tubuhnya sedikit panas tuan.."
Darren mengangguk mempersilahkan kedua pengasuh anaknya untuk kembali. Darren sebelumnya menyewa mereka, kedua pengasuh itu hanya akan bekerja ketika Darren memanggil mereka
Darren menghela napas kemudian berjalan menuju kamar Daniel di lantai dua. Darren masuk melihat Daniel sedang duduk di atas kasurnya, Darren mendekat
"belum tidur?" Darren duduk di tepian kasur, Daniel mengangguk kemudian mendekat berbaring ke paha sang Daddy
"Daddy Aniel lindu mommy, Aniel ingin beltemu mom.."
Tangan Darren membelai puncuk kepala Daniel, Darren merasakan suhu tubuh Daniel sedikit meningkat dari biasanya
"kenapa kau menyukai nya?"
"Aniel cangat cuka mommy Cean, mommy cangat baik ndak mala-mala Aniel, ndak jugka pukul Aniel..mommy Cean jugka cangat cantik ada nenen dan Aniel cuka wangi mommy, halum"
"Daddy Aniel melaca dingin... Daddy bicakah pangkil Mommy datang?" Suara Daniel perlahan meredup. Suhu tubuh Daniel semakn memanas wajahnya pun ikut memerah keringat membasahi pelipis bocah itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Baby Boy [HIATUS]
Fantasy"kenapa foto kelulusanku menjadi foto terakhirku.."