Ren Up ❤
.
.
.Cup
Darren berhasil mencium telapak tangan Sean. Tentu saja! Sean tidak akan membiarkan Darren berhasil sama sekali
Lelaki cantik ini memicingkan matanya "om jangan manfaatin kesempatan dong!"
Darren memegang tangan yg menghalanginya menghirup aroma Sean yg selalu membuatnya candu
Tatapan mata Darren mendalam terhadap Sean, ia sangat menginginkan bibir itu. Sean menarik tangan nya, mendorong Darren untuk menjauh dari hadapan nya
"om.." panggil Sean, sebelum pria besar itu tersadar Sean telah menyalurkan potongan buah kedalam mulut Darren, menggunakan mulutnya
Walaupun sedikit terkejut Darren dengan senang hati menanggapi hal itu
Ia menekan tenguk Sean untuk memperdalam ciuman mereka, lelaki cantik ini telah melingkarkan tangannya pada Darren
"nghh-uhh" leguh Sean, entah sejak kapan dirinya telah berada di atas meja makan ini
"ugh-hah.." keduanya masih belum melepaskan tautan itu, Darren bahkan telah memasukan lidahnya. Memainkan benda kenyal itu didalam sana. Melumat, menyesap, bahkan hingga menggigit bibirnya
Sean telah kehabisan napas, mengharuskan Darren melepaskan bibir manis Sean. Wajah Sean memerah, tak begitu jelas karena keadaan yg gelap
Lelaki cantik itu menarik napas sebisa mungkin. Darren menghapus bekas liur di sudut bibir Sean. Ia tersenyum tipis. Sungguh menggoda kalian tau?
Kejadian ini tidak hanya sampai disini saja, salah satu tangan Sean begitu nakal sampai menggosok area selangkangan Darren yg dapat dirasakannya telah membesar seakan ingin meledak di balik celana
Tak lupa dengan ekspresi untuk menggoda Darren, menjilati bibir nya sendiri
Pria itu menahan tangan Sean, napasnya memburu "jangan seperti itu Sean, saya tidak bisa menahan diri lagi.."
Sean tidak peduli, ia suka melihat ekspresi yg di keluarkan Darren saat bersama dirinya, ia sangat menyukai itu karena Darren hanya menunjukan hal ini padanya saja
Tangan lainnya berhasil ia masukan ke dalam celana Darren, mengeluarkan benda itu yg telah mengeras
"anjg Gede banget!! Pantes pantat gw sakit!!"
Darren telah melepaskan cengkraman nya, tangannya berpegang pada sisi meja, kepala Darren menunduk namun ia menutup mata. Napasnya memburu. Urat tangannya mulai naik
Sean dengan perlahan menaik-turunkan kedua tangannya, wajahnya juga ikut menjadi merah padam. Penis itu semakin membesar di tangannya
Ia menggosok kepala penis itu, ukuran nya sangat besar, ia bahkan harus memegang dengan kedua tangannya
"Sean.." panggil Darren dan kembali melumat bibir yg candu baginya. Sean juga telah mengikuti alurnya perlahan menggerakan bibirnya sendiri tetapi tangan nya masih tetap bergerak perlahan
Miliknya juga telah berdiri sejak ciumannya dengan pria ini, membuat dirinya terangsang dengan hal yg dia lakukan sendiri
"nghh-cum!" Sean melenguh, ia mengeluarkan cairan kentalnya mengotori bagian dalam celananya. Menyandarkan kepalanya di bahu Darren, ia sangat lelah
"aku belum keluar sayang.." Darren menggenggam tangan Sean. Menuntunnya untuk menggosok penis nya lumayan cepat
"nghh..omhh panashh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Baby Boy [HIATUS]
Fantastik"kenapa foto kelulusanku menjadi foto terakhirku.."