.
.Ren Up ❤
01 : 05 (dini hari)
Darren menutup laptopnya melihat jam ia tak menyangka jika dirinya telah menghabiskan waktu yg sangat lama untuk bekerja, tetapi ia tidak merasa mengantuk sama sekali
Darren berjalan keluar dari ruang kerjanya ke kamar Daniel di lantai dua. Ia ingin mengecek keadaan putra kecil nya..
Dan Sean.
Perlahan tangan kekarnya membuka pintu masuk kedalam sana. Ia melihat Sean yg tidur menyamping karena Daniel tengah menyusu
Tangan Darren terulur melepaskan cengkraman mulut Daniel dari nipple Sean
"nghh"
Darren menahan napasnya sembari memperbaiki kancing baju milk Sean, aroma yg di keluarkan Sean membuatnya tak tahan dan pikirannya melayang
Setelah Sean, Darren juga memakaikan dengan benar selimut Daniel
Dengan mudahnya Darren mengangkat tubuh mungil milik Sean dan membawanya pergi
Berjalan dengan santai melewati beberapa pintu dan sampai di kamar milik pria yg lebih besar tersebut
Secara perlahan Darren menurunkan tubuh Sean ke atas ranjang saat ingin pergi tangan Sean menarik tubuh Darren hingga membuatnya berjarak sangat dekat bahkan hidung mereka telah bersentuhan
Darren menatap Sean yg ternyata telah sadar dari tidurnya
"om mau main ga?~" Sean berucap dengan nada menggoda
Darren sempat membeku mendengar kata yg keluar dari mulut anak di depannya ini. Apa maksud dari 'main' ini? apakah yg itu? atau hal lainnya?
Darren tak menjawab ia berusaha menahan diri dengan mencoba melepaskan diri dari tangan Sean yg telah melingkar sempurna di lehernya
"Sean jangan bermain-main dengan saya, lepaskan tangan mu.."
"om ga suka?"
"tidak-bukan-"
"-kalo gitu Sean minta cium" Sean berbisik di kata terakir juga tak lupa meniup telinga Darren, bermaksut menggoda pria itu
Sialan! Bibir cerry itu menggodanya, Darren sedikit terangsang karena nya. Kemana perginya sifat Sean yg memberontak itu? Ini tidak baik, Sean sungguh pandai menggodanya
"kau yakin?" Darren bertanya untuk memastikan, Sean mengangguk
Lampu hijau telah menyala, ini sungguh di luar pemikirannya, apakah semudah itu mendapatkan Sean?
Kedua mata mereka bertemu, Darren sedikit memiringkan kepalanya saat hampir mencapai bibir Sean, mata Darren perlahan mengatup
Darren berhasil menempelkan bibirnya, merasakan lembutnya bibir Sean yg manis, melumat, menghisap. Dapat di pastikan jika bibir lelaki mungil ini akan membengkak
Setelah puas dengan bibir, Darren beralih ke leher Sean menjilati leher yg putih dan mulus itu membuat beberapa tanda di sana
"nghh omh"
"omhh"
"om"
"om"
"OM!!"
"OM DARREN BANGSAT!!"
PLAK!!
Darren merasakan sakit di area pipinya, matanya langsung terbuka ia melihat ke samping tepat di mana Sean berada dengan sebuah kepalan tinju yg kapan saja siap menghantam wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Baby Boy [HIATUS]
Fantasia"kenapa foto kelulusanku menjadi foto terakhirku.."