Ren Up ❤
.
.
.20: 00
Sudah tiga hari ini Sean tak pulang ke rumah Darren, dan selama itu juga Amanda terus berada disana bahkan sampai menginap
Darren tak mengerti mengapa Sean tak pulang kerumahnya ia sudah mencari lelaki itu tapi tidak menemukannya, apa Sean menghindarinya? Putranya, Daniel juga menjadi pendiam dan makan lebih sedikit
Ceklek
Darren sedikit melirik ke arah pintu, wanita itu masuk dengan sebuah kopi di tangannya menaruhnya di samping laptop
Kemudian ia kebelakang kursi pria jangkung itu melingkarkan tangannya ke leher Darren
"sayang, aku membuatkan kopi untukmu~" Amanda berbisik, Darren tak menggubris ia hanya terus fokus pada pekerjaannya
Merasa di abaikan Amanda langsung saja duduk di pangkuan pria itu, mengecup singkat bibir Darren
"jangan abaikan aku~" manjanya mengelus dada bidang pria itu
"keluar!" nada dingin itu menggema, Amanda meneguk ludahnya ia segera berdiri memperbaiki rambutnya dan akhirnya keluar
Darren melanjutkan pekerjaannya
Dengan langkah yg kesal sekaligus marah, Amanda pergi menuju kamar Daniel, putranya bersama Darren
Brakk
Membanting pintu dengan keras, Daniel yg tengah menggambar di atas kasurnya pun di buat terkejut
Daniel menyembunyikan buku gambar nya di belakang tubuhnya
Amanda tersenyum namun sorot matanya terlihat tak mengenakkan
"apa yang kamu gambar Daniel? Mama ingin lihat juga.." Amanda mengelus puncuk kepala pria mungil itu. Daniel menggeleng pelan
Tanpa aba-aba Amanda langsung merebut buku gambar itu "apa ini Daniel? Apa ini mama dan kamu? " Amanda bertanya, seperti gambar anak² biasanya yg kadang menggambar orang tua mereka, dan itulah yg di lakukan Daniel kali ini
Daniel tetap diam, ia menggigit bibirnya tak berani menjawab
"jawab Mama Daniel!"
"i-itu mommy A-Aniel, bukan Mama.." Amanda mendatarkan wajahnya menaruh buku itu di sampingnya, meraih tangan Daniel dan mengelusnya
"Daniel suka gambar ya.." perlahan genggaman tangan Amanda makin erat, ia memegangnya dengan satu tangan dan tangan lainnya mulai mencubit sangat keras pada paha Daniel
"hikss--cakit-jcangan cubit--hikss!!" Amanda terus mencubit dengan keras, bekas kebiruan mungkin saja telah berbekas
"jangan buat Mama marah!"
"cakit--hikss--Daddy!!-hiks!"
"DIAM!! jangan mengadu ke Daddy mu!!" Amanda berhenti ia segera pergi sebelum ketahuan
"hikss-huwee!!" Daniel segera berlari ke ruang kerja sang Daddy ia menangis dengan keras menggedor-gedor pintu itu
Pintu di buka oleh Darren, ia langsung saja menggendong sang putra
"huwee!! Hikss--Daddy Aniel mau Mommy!!" Darren sedikit menelisik, apa yg terjadi?
"Aniel mau mommy Cean--hikss!! Mau mom-hikss!"
Darren menutup pintu ruangannya, ia berjalan turun dari tangga untuk ke kamar sang putra mencoba menenangkannya seperti yg Sean lakukan
Darren yg mencoba menurunkan Daniel ke tempat tidur tapi malah Daniel yg berpegangan sangat erat pada tenguknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Baby Boy [HIATUS]
Fantasy"kenapa foto kelulusanku menjadi foto terakhirku.."