sembilan

40.9K 3.2K 35
                                    

Up!! ❤❤

.
.

























"lepasin Daniel!! Atau gw laporin lo ke polisi!!"

Cklek!

Seorang pria berjas keluar dari dalam mobil, secara refleks Sean mundur beberapa langkah, ia merasa pernah bertemu sebelumnya, peria ini memberikan tekanan yg kuat padanya sehingga Sean sedikit gugup

"siapa?" Darren melihat Sean dari atas hingga bawah, ah dia adalah orang yg dijodohkan dengannya, mereka telah bertemu sebelumnya di pertemuan dua keluarga.

Dan dia juga yg telah berani memukuli dan menculik putranya(?)

"DANIEL!!" teriak Sean, Daniel langsung saja keluar dari mobil dan berlari ke arah Sean. Darren tak membiarkan itu ia menahan tangan Daniel

"bngst!! Jangan sentuh anak gw BABI!!" Sean maju melayang kan sebuah pukulan ke arah wajah Darren

Darren berhasil menghindari itu, kali ini tidak untuk yg kedua kalinya

Darren memeluk Sean dari belakang dan mengangkatnya sedikit

"lepasin gw!!"

"huwaaa!! Daddy jahat! Hiks--lepwacin mom nya aniel!" Daniel memukul mukul kaki Darren yg bahkan tak sakit sama sekali

"lepasin gw BABI!!" Sean membenturkan kepalanya ke wajah Darren dengan cukup kuat untuk terlepas dari cengkraman Darren

"ackk!!" Darren memegang hidungnya yg mengeluarkan darah

"tuan!" Ervan mendekati tuannya

"da-daddy? Hiks!"

"wtf?! Daddy?!" batin Sean yg kini menyadari jika sedari tadi Daniel memanggil pria itu dengan sebutan, Daddy.

[Sean! Dia adalah Darren Carl Marquez, CEO C.M. Group dan juga orang yg di jodohkan dengan mu, ah! Sebuah misi muncul, aku akan mengirimnya sekarang!]

Ting!

[misi : mengobati Luka Darren]

hadiah di terima:
ketampanan : 35%+10%
Kecantikan : 42%+10%
Kesehatan : 36%+20%
Aroma tubuh : Bunga Chamomile
Keahlian : - Manipulatif

[yes or no]

"anjir! Misi yg tadi aja belum selesai, dah muncul lagi?"

[itu karena ujian nya di tunda, jadi kau mendapat misi baru]

"kalo gw nolak boleh ga?"

[tidak bisa, karena kami akan mendapat masalah, juga kau akan mendapatkan masalah lebih besar dari pada mati berkali-kali]

"ckk! Iya! Iya gw terima!" setelah berdebat dengan James ia mendekat kearah Darren, ingin melihat keadaan pria itu

"o-om ga papa?" Darren mendongak, ia menatap wajah Sean, tangannya memegang tissue yg di berikan Ervan

Sean meneguk ludahnya kasar "ganteng juga bapaknya si Daniel" gumanya sangat pelan, ia segera menggelengkan kepalanya, apa apaan pikiranya itu?!

Daniel menarik celana Sean dengan wajah yg lembab karena air matanya sendiri, bibirnya melengkung ke bawah, kesan imut muncul disana..

"hiks--mom da-daddy luka ada dalah kelual hiks.. Aniel takut mom hikss.." Sean langsung menggendong Daniel kepelukannya, ia mengusap-usap belakang Daniel mencoba menenangkannya

Sean menyadari jika Darren terus saja menatapnya "o-om ga papa? B-boleh saya yg obatin ga? Maaf saya ga tau kalo anda itu Daddy nya Daniel.."

Darren mengangkat satu alisnya, sedikit bingung dengan sifat Sean yg berubah 360° saat pertama kali bertemu, ia sedikit terpukau dengan wajah Sean yg sangat cantik. Tapi sifatnya begitu tertutup, tak banyak bicara dan selalu menunduk ke bawah

Mereka juga pernah makan malam tanpa keluarga hanya mereka berdua, tak ada yg berbicara sepatah kata. Hanya makan, jalan, dan pulang.

Tapi yg dilihatnya sekarang adalah Sean yg baru tak ada lagi melihat kebawah, wajah yg segar dan tak lupa ia tetap cantik

"hm.." Darren mengangguk bersamaan dengan smirk tipisnya, berjalan masuk ke dalam mobil tangannya masih belum di turunkan dari hidungnya, bahkan darahnya tak menandakan untuk berhenti

Sean ikut masuk, duduk bersampingan dengan Darren di kursi penumpang sedangkan Daniel berada di pangkuan Sean

Ervan yg menyetir, sesekali melirik kebelakang dengan menggunakan spion

"kau ingin dipecat, Ervan?"

"t-tidak tuan Carl.." Ervan menahan senyumnya, ini seperti yg ia bayangkan sebuah keluarga yg lengkap untuk bos nya

Saat dalam perjalanan masih tak ada yg berbicara, namun hal itu segera di putuskan oleh Daniel

"psstt! Mom.. Aniel mau nen" bisiknya, walaupun masih terdengar jelas, Sean membulatkan matanya

"anjir ni anak, bisa bisanya minta kek begituan?! Mana ada bapaknya lagi?!"

"aniel, nanti dulu ya.." Sean mencoba berbicara lembut, mata Daniel kembali berkaca-kaca bibirnya ikut melengkung ke bawah

"ta-tap.. i--hiks! Aniel mau cekalang hiks" Sean menepuk jidatnya

"Daniel, kemari" Darren meraih tubuh Daniel, tapi cengkraman Daniel sangat kuat pada seragam milik Sean

"aniel tidak mau!!"

"Daniel!!" tanpa sadar Darren telah meninggikan suaranya, membuat Sean juga Daniel terkejut

"huwaa!! Mommy!! Daddy jahat hiks"

"udah cup--cup.. Jangan nangis, nanti mom pukul bapakmu karna udah ganggu aniel.. " Daniel berhenti menangis

"pfft-" Ervan menahan tawanya, ia tak berpikir jika ada orang yg akan bermain-main dengan Darren, semua orang memuja pria itu bahkan tergila-gila padanya

Tapi Sean bahkan berani mengatakan jika akan memukul Darren jikalau membuat Daniel menangis, sungguh berani bukan?

"mom aniel mau nen, aniel udah tidak tahan.." tangan Daniel terulur membuka dua kancing seragam Sean

Sean menghentikan itu "aniel.. Ada daddy mu.." ucap Sean dengan berbisik

"saya tidak akan melihat.." Sean sedikit menganga, pendengaran nya sangat tajam!

"anjg ni orang!"

[pfft-! Sepertinya dia akan menjadi suami terbaik untukmu]

"bacot James!"

Sean menatap Darren dengan tak percaya dan beralih ke Daniel. Sean membelakangi Darren dan ia membuka kancing bajunya untuk menyusui Daniel

Dengan senang hati Daniel langsung meraup nipple Sean

Daniel melepaskan nipple Sean sejenak dan berkata :

"daddy jangan ili cama aniel ya, nenen nya mom punya aniel cemua!!"

Sean tersenyum paksa, siapa juga yg pengen nenen nya LAKIK!!

.
.
.







Akhirnya Ren bisa up Ahahaha!!

Jangan lupa di vote ya!!❤

Nih Ren kasih lop nya buat kalian ❤

Transmigrasi Baby Boy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang