duapuluhdua

20.4K 1.6K 55
                                    

Ren Up ❤
.
.
.









Pagi berlalu begitu cepat dan sekarang telah menjelang siang

Sean tengah berleha-leha di atas sofa di temani oleh siaran tv memutar siaran cocomelon, bukan tanpa sebab tetapi Daniel lah yg menginginkannya

Mulut Sean tak berhenti untuk memakan eskrim yg di bawa oleh Ervan saat menjemput sang Bos karena mereka akan mengadakan pertemuan yg sangat penting dan Darren harus hadir

"mom.. Aniel jugka ingin ecklim.." Sean menoleh pada Daniel yg berbaring di pahanya

"Aniel masih belum boleh.." Daniel mempoutkan bibirnya tanda kecewa

"Aniel ingin nenen aja.." Daniel kini beranjak duduk di pangkuan Sean kemudian menyikapi baju milik lelaki manis itu ke atas. Mulut kecilnya kini telah menyusu pada nipple Sean sedangkan salah satu tangannya ia gunakan untuk memegang nipple lainnya

Sean membiarkan Daniel berbuat sesukanya, ia mulai terbiasa dengan hal tersebut. Fokus nya kini adalah eskrim dan tv

"ack! Aniel ga boleh gigit nenen nya!"

"twenapa ndwak bowleh gkwikit nenen, mwommy?"

"KARNA SAKIT LAH BOCAH ANJ—"

Sean tersenyum "pokok nya Aniel ga boleh gigit, Aniel pengen nenen nya hilang?" Daniel segera menggeleng dengan cepat "makanya jangan gigit.."

Belasan menit telah berlalu, bocah kecil itu bahkan belum melepaskan nipplenya malahan ia terus saja berganti-ganti menghisap dada kiri dan kanan

Area dadanya kini cukup perih ia merasa jika dadanya sedikit membengkak sekarang

"Daniel, udah ya nenen nya.." Daniel menggeleng "nanti lagi, perih dadanya" Daniel nampak terdiam sejenak, kemudian mengangguk kan kepalanya

Plop!

Daniel telah melepaskan emutannya, ia memandangi Sean yg tengah fokus ke arah tv, ia sangat bahagia dengan Sean yg telah menjadi mommy nya

"Aniel cayang mommy Cean"

.
.










23 : 54

C. M. Group

Siang begitu cepat berlalu dan kini telah menjelang tengah malam. Darren baru saja menyelesaikan rapatnya, kini ia merasa cukup lelah

"Tuan biarkan saya yg mengantar anda pulang" Ervan sedikit membungkuk

"pulang lah, saya telah meminta Robert (nama sopirnya) untuk menjemput.." Ervan mengangguk kemudian berlalu pergi dari ruang rapat, tak lama setelahnya Darren pun beranjak pergi keluar mungkin Robert telah menunggu

Di dalam mobil, Darren menyenderkan kepalanya, pria itu sedikit melonggarkan dasi dan membuka kancing jasnya. Dirinya benar² lelah.

.

Sesampainya di Mansion miliknya, pria itu langsung memasuki rumah. Menaruh jasnya ke atas sofa dan langsung naik ke lantai atas di mana kamarnya berada

Mata Darren menangkap sesosok lelaki manis yg sangat ia kenali tengah tertidur pulas di atas kasurnya, Darren bertanya tanya mengapa Sean tak lagi tidur bersama Daniel?

Melangkahkan kakinya mendekat ke arah ranjang, ia sekarang berada di atas tubuh Sean bertumpu dengan tangannya

Wajahnya begitu dekat dengan Sean. Darren dapat merasakan napas tenang lelaki itu. Bibir itu.. yg selalu mengoceh, memakinya, berbicara tidak sopan dengannya, kini terdiam dengan sedikit celah di sana

Transmigrasi Baby Boy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang