23. coming out

397 36 0
                                    

Setelah belakangan ini sekolah ramai dengan rumor Wilona dan Juan, satu kabar terbaru membuat rumor itu menghilang seketika.

"Lo udah liat ini? Anjir!! Gue gak ngira Arin ternyata suka cewe."

"Dari videonya sih, Wilona duluan yang mulai."

"Gue kaget banget!!!"

"Mana di sekolah lagi anjir!!"

Video ciuman Arin dan Wilona menjadi pembahasan nomor 1 di sekolah saat ini. Menggantikan semua rumor yang tadinya ada.

Wilona datang dengan perasaan gugup, khawatir bagaimana reaksi Arin saat bertemu dengannya. Namun rasa gugup itu menghilang ketika ia sampai di sekolah, Wilona merasa semua orang menatapnya dan memang benar begitu adanya.

Bahkan ketika masuk kelas, semua mata langsung menoleh kearahnya.

Nara —satu-satunya orang yang dekat dengannya di kelas, berdiri. Ia melangkah keluar melewati Wilona dengan wajah marah, membuat Wilona bingung.

Setelah Nara keluar, semua orang tertawa.

Wilona tak sempat berpikir untuk melihat tawa anak-anak di kelas, ia lebih memilih mengikuti Nara masuk ke toilet.

"Ra, lo kenapa? Sakit?" Tanya Wilona menarik pergelangan tangan Nara.

"Lo jahat tau ga?"

Wilona semakin bingung, "gue ada salah sama lo, Ra? Sorry, gue minta maaf kalo misalnya ada."

Nara melepaskan genggaman Wilona pada tangannya guna membuka ponsel. Ia tunjukkan pada Wilona video yang sudah tersebar di media sosial sekolah.

"Huhh..." Jantung Wilona terasa berhenti sepersekian detik, lalu memompa darah lebih cepat pada detik berikutnya.

"Gue gak masalah lo mau pacaran sama siapa, tapi kasih tau gue. Gue cerita semuanya ke lo, tapi gue malah tau hal kaya gini dari menfess? Mungkin cuma gue yang mikir kita deket!!!"

Wilona tidak bisa menjawab, ia lebih dahulu menitihkan Air mata.

"Wilo, lo nangis?" Nara dengan cepat mendekat pada Wilona.

"Wilo!!" Tubuh Wilona terasa melemas, ia jatuh begitu saja ke lantai toilet.

"Gimana ini, Ra? Gue takut..." Rintih Wilona yang pandanganya mengabur.

Nara memeluk Wilona, "takut apa? Lo ngga salah! Lo mau ciuman sama siapapun itu hak lo, Wil! Yang ngunggah video ini yang salah."

Arin yang baru saja datang ke sekolah merasakan hal yang sama. Ia merasa semua orang menatapnya, namun itu sudah biasa. Hingga sampai di kelas, semua orang bergunjing dan menahan tawa tapi Arin mengacuhkannya.

Setelah meletakkan tasnya dan duduk, semua orang mulai melirik dan menertawai Arin. Merasa aneh, Arin membuka ponselnya untuk mengalihkan fokus.

Ia membuka media sosialnya dan menemukan video itu. Matanya membulat melihat bagaimana video itu diambil secara diam-diam dan disebarkan. Ia langsung berdiri dan melihat ke seluruh kelas yang kini memusatkan pandangan padanya.

"Siapa yang ngirim?" Tanyanya.

Suara Arin bergema di keheningan kelas, ditambah tak ada satupun orang yang menjawab pertanyaan itu.

"Bangsat!" Arin bergegas keluar kelas untuk mencari Wilona.

Ia kalang kabut menjelajahi kelas per kelas, mengira-ngira keberadaan Wilona hingga akhirnya bertemu Wilona yang baru saja keluar dari toilet bersama Nara.

"Wil..." Panggilnya pelan. Arin melihat bagaimana bahu dan kepala Wilona turun, menghindari pandangannya.

"Maaf." Arin mendekat selangkah pada Wilona.

Wilona tak berani menatap Arin dengan mata sembabnya, ia menunduk.

Lorong tiba-tiba sesak dipenuhi oleh penonton. Siswa siswi mengintip dari jendela kelas, memenuhi lorong dengan kepala penasaran.

Arin melihat sekitar, lalu kembali melihat Wilona. Ia tarik tangan Wilona mendekat padanya, membuat Wilona sedikit terkejut. Genggaman tangan Arin mengeras, bersamaan dengan tatapan Wilona yang fokus pada Arin.

"Iya!!! Gue sama Wilona pacaran!! Itukan yang lo semua mau denger!!! Terus kenapa?! Kalo ada yang punya masalah, maju sini!!!" Wilona menutup mulutnya mendengar teriakan Arin memenuhi lorong.

Hening menggantung disana selama beberapa detik.

"Wuuuu, congrats!!" Sebuah suara menginterupsi keheningan.

Segera saja teriakan riuh ricuh memenuhi lorong sekolah pagi itu. Sebagian memberi selamat, sebagian mencemooh tindakan sembrono Arin termasuk Wilona.

"Kita ngobrol sepulang sekolah." Bisik Wilona.

"Ayo, Ra!" Wilona berjalan melewati kerumunan yang masih berteriak ricuh kearahnya.

Arin dibelakang sana mengulas senyum.



































*Ahahaahaha find this really cute but annoy me every single time i read it

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ahahaahaha find this really cute but annoy me every single time i read it. Kayaknya motto hidup Arin nih YOLO.

lovenemy; [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang