39. group study

121 11 0
                                    

Hari ini hari Minggu, hari dimana Wilona seharusnya menikmati tidur sampai sore dan bangun hanya untuk makan. Namun 2 jam yang lalu sejak pukul 9, Arin meminjam apartemennya. Lebih tepatnya memaksanya untuk membuka apartemen ini sebagai tempat belajar.

"Gue bosen belajar dirumah." Katanya.

Wilona tak bisa menolak. Ia akhirnya harus merelakan tidur panjang miliknya dan menemani Arin belajar di ruang tengah.

"Kenapa harus pindah rumah, sih?! Toh sama-sama belajar." Cerca Wilona pada Arin yang sedang fokus belajar.

"Disini kan ada Lo. Jelas beda."

"Ada gue juga cuma dianggurin doang." Jawab Wilona.

Gadis itu beranjak pergi ke dapur, mencari gelas dan menegak segelas air putih dingin dari kulkas. Arin memerhatikannya lama sebelum akhirnya bergerak mendekat dan meletakkan kedua tangannya di meja dapur, tepat memerangkap Wilona didalamnya.

"Eh, eh!! Lo kenapa, Rin?!" Tanya Wilona reflek memundurkan tubuhnya melihat Arin mendekat.

"Katanya gamau nganggur? We can make things out, right?" Arin bertanya dengan nada suara yang jelas sekali menggoda.

Wilona gelagapan, tak jelas mau menjawabnya bagaimana. Ia hanya bisa berkedip menatap Arin yang tersenyum di hadapannya.

"Bercanda... You look cute, tho!" Arin menyentuh ujung hidung Wilona dengan tangannya lalu berjalan menjauh.

Baru berjalan beberapa langkah, Wilona mengikuti dan tanpa aba-aba menarik Arin berbalik menatapnya.

Wilona menarik Arin tepat untuk menciumnya di bibir. Ciuman itu lembut dan cepat, cukup memberikan efek kejut untuk Arin.

"I love things." Ucap Wilona setelah ciuman singkat itu.

Arin terkekeh lalu menarik Wilona lebih dekat untuk kembali memulai ciuman mereka yang baru, kali ini lebih dalam. Wilona terpaksa mundur menahan dorongan tubuh Arin, membuatnya terpojok di dinding dapur.

Wilona cukup terkejut merasakan bagaimana Arin mulai mencoba memasukkan lidahnya dan bermain dengan bibirnya, ia mencoba mengikuti ritme gerakan mulut Arin padanya.

Tepat ciuman itu berakhir, keduanya menarik nafas dalam-dalam. Saling melempar tatap lalu tertawa pada satu sama lain.

"Ah! Niat belajar gue jadi kacau." Ucap Arin.

"Yaudah belajar lagi, sana!"

Arin mengerucutkan bibir tak suka, mana bisa ia belajar lagi dan menghentikan kegiatan menariknya disini.

Disisi lain, Wilona merutuki dirinya yang sekali lagi dengan mudahnya mengikuti kemauan Arin tanpa bisa melawan. Semudah itukah dirinya jatuh lagi?








































 Semudah itukah dirinya jatuh lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
lovenemy; [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang