51. closure

86 10 0
                                    

Arin mencoba kembali mendekati Wilona, setelah hubungan pura-pura mereka berakhir. Namun Wilona selalu menghindar, tidak membiarkan Arin untuk sekedar mengucapkan salam padanya.

Hampir seminggu Arin mencoba, selama itu pula Wilona menghindarinya.

"Wilo! Wilona, tunggu! Wilona!" Arin kembali berusaha memanggil, berjalan dari pinggir lapangan.

Pulang sekolah, Wilona yang sedang bermain basket sendirian menjadi sasaran untuk usaha permintaan maaf Arin.

Seperti yang diduga, Wilona langsung pergi dan mengemasi barangnya yang ada di bangku sekolah.

"Wilona, tunggu." Arin menghentikan tangan Wilona dan menariknya agak keras untuk berhadapan dengannya.

"Dengerin gue dulu."

Wilona menyahut tangannya dengan keras pula, "apalagi, sih!! Bukannya udah cukup, ya? Gue udah nggak mau berurusan sama lo."

Sebelum Wilona mengambil barang-barangnya dan pergi, Arin lebih dulu memeluknya erat sekali. Tidak peduli jika ada satu dua siswa yang belum pulang dan melihat mereka.

"Arin, lepas! Rin!" Wilona berusaha sekuat tenaga melepaskan pelukan Arin, namun tidak berhasil. Arin tidak berniat melepaskannya.

"Maaf." Ucap Arin, membuat Wilona menghentikan usaha melepaskan dirinya.

"Gue gak pernah bilang suka sama Lo bukan berarti gue gak suka, Wil. Gue takut mau mastiin perasaan gue sendiri. Tapi gue mau sama Lo, gue mau Lo tetep ada."

Setelah Arin mengakhiri kalimatnya, Wilona mendorongnya kuat, berhasil melepaskan pelukan Arin. Segera ia layangkan tamparan keras pada pipi kiri Arin, suaranya renyah nyaring mengisi kekosongan sekolah.

"Kalo gitu Lo egois."

"Gue mati-matian berusaha nggak jatuh cinta ke Lo, dan Lo seenaknya nyuruh gue stay buat mastiin perasaan Lo??!" Mata Wilona mulai berkaca.

"Harusnya Lo pastiin sebelum nahan gue!! Gimana kalo gue udah jatuh cinta sama Lo dan perasaan yang Lo rasain itu cuma sekedar gabut?!"

"Nggak gitu, wi —"

"Stop. Gue capek." Wilona beranjak pergi, meninggalkan Arin yang membatu di tempatnya.









































lovenemy; [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang