Sepulang sekolah, Abian dan Sabiru memutuskan untuk mengobrol berdua di cafe dekat sekolah. Keduanya cukup canggung setelah beberapa hari tidak bertemu.
“Bian, sebelumnya aku mau minta maaf. I can't continue our relationship──” ucapan Sabiru membuat Abian tersentak. Bukan kemauannya untuk bertunangan dengan Bella karena ia masih sangat mencintai Sabiru. Namun, ucapan Sabiru ini menimbulkan tanda tanya dipikirannya.
“Why? Apa aku ngelakuin kesalahan yang buat kamu marah? Aku minta penjelasan mu.” gertaknya tidak sabaran.
“A-aku masih cinta sama Cakra. Aku tau aku bodoh banget, bi. Aku nyia-nyia in cowok sebaik dan setulus kamu buat cowok berengsek kayak Cakra. Tapi, aku gak bisa maksain perasaan aku lebih lanjut──”
“Iya gak papa, aku paham. Lagian, aku sama Bella juga mau tunangan beberapa Minggu lagi.” peringatan Abian membuat Sabiru terkejut. Benar apa yang dikatakan Cakrawala.
“Bella anak baru tadi?” pertanyaan Sabiru dibalas anggukan oleh Abian.
“Iya. Jadi kayaknya hubungan kita udah jelas 'ya Bi? Kamu balik sama Cakrawala karena cinta, aku sama Isabella tunangan dengan keterpaksaan. Haha... Gak papa aku tau ini lucu.” Abian tertawa. Sabiru kini merasa bersalah pada lelaki yang berjasa besar dalam hidupnya.
“Duluan ya, Sabiru.” Abian berdiri lalu melangkah meninggalkan Sabiru yang masih diam pada tempatnya.
* Cakrawala
“Apaan sih ngajak ketemuan malem-malem?! Dingin tau!” Sabiru berdecak kesal mengikuti langkah Cakrawala.
“Siapa suruh make mini dress gitu?” balas Cakrawala dengan twa kecilnya
“Ihh nyebelin banget! Gue umpel juga mulut Lo tuh pake duren!” kesalnya.
Cakrawala berbalik, langkah Sabiru terhenti mendadak
“Ck, kalau mau berhenti tu permisi dulu kek. Dikit lagi jatoh ini!”
“Perlu ya, gue bilang 'punten saya lagi jalan, mau permisi berhenti dulu neng'?”
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRAWALA (Revisi Soon)
FanfictionJika matahari bersama bulannya Pelangi bersama hujannya Siang bersama malamnya Lalu, bagaimana langit Cakrawala tanpa birunya?