05 : Tidak Disangka

43 8 0
                                    

"Udah-udah. Aku sama Cakra cuma ngobrol biasa doang. Kebetulan aku laper yaudah aku ajak sekalian makan." Laurelisha menjelaskan. Namun tetap saja, Bian masih merasa ragu dengan jawaban gadis dengan rambut bergelombang itu.

"Kok gue gak yakin 'ya?" ungkap Bian.

"Lo berisik, bi. Mending Lo pergi. Kepo banget sama kehidupan gue. Lo ga ada kerjaan lain?!" kesal Cakra dengan nada keras hingga beberapa pelanggan lain menoleh kearahnya.

"Gak ada!" Abian semakin sinis ke Cakra. Di ketahui hubungan keduanya memang renggang karena masalah Sabiru. Semenjak gadis polos itu menyukai Cakra dari beberapa bulan lalu, sifat cemburu Abian mulai terlihat.

Cemburu? Benar. Abian telah lama memendam perasaan terhadap Sabiru. Bahkan sangat lama, dari masa-masa smp. Namun, hanya saja dia tidak berani untuk mengungkapkannya.

"Sha, kita cari tempat lain aja 'ya?" Cakra menggenggam tangan Laurelisha, lalu mengajaknya untuk pergi meninggalkan Abian dengan menggunakan motornya.

ㅤㅤㅤㅤㅤ﹡ㅤㅤ𝐂𝐀𝐊𝐑𝐀𝐖𝐀𝐋𝐀

"Kak, kenapa tadi malah ngehindarin Bian? Terus kenapa pake booking segala? Kan bisa rame sama yang lain?" setelah pindah ke caffe ovelite mereka duduk di lantai atas agar tidak ada yang menganggu. Hanya itu? Tentu tidak. Cakra bahkan rela menyewa tempat itu agak Bian tidak datang lagi.

"Sengaja sih, sha. Ga enak aja sama kamu. Lagian si Bian juga ganggu banget."

"Aku sih gak keganggu 'ya kak. Aku kurang suka aja kalau hubungan kakak sama Bian jadi jauh gara-gara Biru."

"Tenang aja, kakak ambil jam tangannya besok. Abis itu ya jalanin satu minggu, setelahnya kamu tau lah..."

"Kak? Biru itu sahabat aku."

Cakra menghembuskan nafasnya sejenak. Lalu menangkap pipi Laurelisha.

"Sha... Don't think about what other people say okay? Kamu harus percaya kalau kakak di sini tetap buat kamu."

Laurelisha menimpali tangan Cakra, lalu tersenyum. "makasih kak."

"Yaudah buruan makan. Keburu dingin nanti." Cakra memberikan makanan itu dan menyajikannya ke piring Laurel.

"Tapi kak, aku masih kepikiran..."

"Kamu gak nyaman? Apa kita publik aja hubungan kita?"

"Kita udah jalanin ini dua tahun. Aku tau belakangan ini Biru suka sama kakak. Dia sahabat aku. Aku gak mau juga nyakitin dia. Tapi aku juga cinta sama kakak."

"Susah 'ya di posis kita. Andai orang lain tau..." Cakra menunduk dan tertawa kecil seakan menertawakan nasibnya.

"Kita jalanin ini dulu ya, kak? Kakak gak papa 'kan?"

"Kakak sih gak papa. Tapi kamu? Kamu juga nanggung sakitnya."

Hal ini yang membuat Laurelisha terkagum-kagum pada sosok Cakrawala. Dia mempunyai sifat yang lembut dan pengertian.

"Aku gak papa kok kak."

"Maaf 'ya, sayang. Kakak janji, pasti nanti kakak bakal publik hubungan kita. Biar semua orang tau kalau Cakrawala Adinata milik Laurelisha Angeline."

ㅤㅤㅤㅤㅤ﹡ㅤㅤ𝐂𝐀𝐊𝐑𝐀𝐖𝐀𝐋𝐀

"Morning sahabat!" baru saja Laurelisha memasuki koridor sekolah, Sabiru langsung menghampirinya dan memeluknya dari belakang.

"Ehh, kenapa kok happy banget keliatannya?"

"Seneng lah. Kemaren itu kak Cakra ucapin sweet dream ke gue. Ya simple sih, tapi gue happy banget."

CAKRAWALA (Revisi Soon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang