prolog

1.1K 63 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniell Reifando William Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Daniell Reifando William Pov

"Lo seharusnya turutin, Niel kemauan papa!" adik yang usianya dibawahku dengan lantang membentakku,

Aku menatapnya tajam. "Kenapa ga Lo aja yang nikahin cewek itu? Kenapa harus Gue?!" Aku juga tak mau kalah, Aku pun membentaknya.

"Karena Lo yang dijodohin, bukan Gue! Buang rasa iri Lo itu!" jarinya menunjuk dadaku dengan tegas,

Tanpa bicara apapun aku pergi ke ruangan papa ku dan mengatakan rasa tidak suka ku dengan keputusannya.

Brakk!

Bunyi gebrakan pintu berhasil membuat Papa menatapku heran, bahkan ia sampai berhenti fokus dengan benda pipih di genggamannya. Alisnya naik menatapku heran, "Ada apa Kamu datang ke ruangan Papa?"

"Kenapa harus Aku yang Opa jodohin sama cucu sahabat Opa? Kenapa bukan Mereka?" tunjukku ke arah foto keluarga yang menampilkan kedua adikku berdiri bersebelahan.

"Karena yang dia mau itu Kamu, Daniel Reifando William bukan kedua adik Kamu itu"

"Huft..." Aku menghembuskan nafas gusar Ku.

Lukas Azkara William Pov

Ku dorong tubuh adik Ku sampai terjatuh. "Bisa ga, Lo ga usah ngerengek ke Papa selayaknya Lo bocah?! Lo tuh dah gede! Ga semua harus Lo aduin, inget itu!?" kataku menatapnya acuh.

"Gue inget kok, tapi Lo juga harus inget posisi Gue di keluarga ini apa. Gue adalah anak terakhir, seharusnya Gue pantas buat dapetin itu. Jadi ga usah iri Lo sama apa yang Gue dapet,"

Semakin besar rasa benci Ku kepada Dia.

"Ga usah berlagak paling bisa ngatur papa, kalau kenyataannya Lo apa-apa masih telfon Gue, apa-apa minta bantuan Gue, mulai hari ini urus diri Lo sendiri. Minta semuanya ke Papa, ga usah ke Gue kalau ujung-ujungnya Lo tuduh gue di hadapan Papa!" kata Ku tegas, kemudian Aku biarkan Dia sendirian terduduk di ruang tengah.

Bhavya Rasha William Pov

Baru sampai di ruang tamu dengan kasar Aku banting tas sekolahku di sembarang tempat, tak lama kakak keduaku datang. Dengan cepat Ku tarik kerah kemejanya,

"Apa-apaan sih, Lo?! Gue kakak Lo ya!" marahnya tepat di hadapan wajahku

"Lo yang apa-apaan. Kenapa semua harus muji Lo dan Bang Daniel di lingkungan sekolah Gue, bahkan mereka deketin Gue karena cuma mau tau kabar kalian gimana. Kenapa semua harus tentang kalian berdua?!" tanyaku marah.

"Lo tanya itu ke diri Lo sendiri, bukan Gue atau Abang pertama Lo itu. Kekurangan apa yang Lo punya dan kelebihan apa yang kita punya, tapi ga Lo punya, itu yang perlu Lo cari tau" jawabnya, kemudian pergi meninggalkan Ku sendirian di luasnya ruang tamu rumah Papa Ku.

Perkataan kakak kedua Ku membuat Aku merenungkan semuanya, apa benar yang terjadi di sekolah itu karena ku?

Perkataan kakak kedua Ku membuat Aku merenungkan semuanya, apa benar yang terjadi di sekolah itu karena ku?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The William Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang