8-bertengkar

245 31 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memesan makanan, Shani kemudian mendatangi meja Lukas dan bergabung untuk duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memesan makanan, Shani kemudian mendatangi meja Lukas dan bergabung untuk duduk. "Maaf ya nunggu lama," ujar Shani tak enak.

"Gapapa, Ci. Aku juga baru nyampek," balas Lukas. "Oh, ya. Ci Shani kesini, Ola tau nggak?" Shani menggeleng.

Lukas malah diam dan beralih meminum pesanannya yang baru saja datang. Shani masih bingung kenapa Lukas menanyakan hal itu tadi, "Ada apa, Lu kamu nanya itu tadi?" tanyanya sembari meletakkan tasnya di kursi sebelahnya.

"Enggak, Ci. Ga ada apa-apa kok," meskipun Shani tampak biasa saja, tapi pikirannya masih menduga atas alasan kenapa Lukas bertanya tadi. "Ohiya, mau ngomong sekarang apa nanti?"

"Sekarang aja," Lukas mengangguk. "Sebelumnya aku mau nanya, Daniel pulang ke rumah kan?" Lukas lagi-lagi hanya mengangguk, sedangkan Shani tampak sedang memikirkan sesuatu.

Lukas langsung paham saat itu juga. "Cici berantem sama Daniel?" Shani diam, ia sendiri juga bingung sebenarnya dengan kondisi hubungannya dengan Daniel.

"Aku sendiri juga bingung, Lu. Chat aku ga dibales dari pulang dinner kemarin, tadi juga aku ga lihat dia di kampus padahal hari ini ada jadwal dia nemenin pak Dandy ngajar"

"Terus Cici minta tolong Lukas ngapain?" Lukas langsung saja pada intinya dan itu membuat Shani meringis tak enak, "Lukas sendiri bingung soalnya, Ci harus ngapain"

"Boleh aku minta tolong tanyain ke dia nggak? Sama sekalian suruh dia bales chat atau enggak angkat telfon aku malam nanti, aku perlu ngobrol soalnya,"

"Aku usahakan ya, Ci. Cici sekarang makan dulu," balas Lukas bersamaan dengan keluarnya pesanan Shani, "Udah itu aja yang mau Cici omongin?"

Shani spontan menatap Lukas. "Cici bingung mau dibawa kemana hubungan ini, apalagi gara-gara malam tadi"

Sebagai cucu dari Opa dan Oma nya yang tampak jelas tidak menyukai Shani, Lukas juga turut merasakan tak enak hati. Lagipula selama Shani dan saudaranya berpacaran tak ada masalah yang berat, jadi sangat sayang jika harus diakhiri hanya karena perjodohan bodoh yang keluarganya rencanakan.

"Eum... Lukas minta maaf ya, Ci kalau misalkan keluarga Lukas, lebih tepatnya Opa sama Oma ada salah sampai nyinggung perasaan Cici dan keluarga"

Shani tersenyum. "Gapapa, Lu. Wajar kok mereka kayak gitu, soalnya mereka kan belum kenal deket sama aku dan keluarga" Shani melanjutkan makannya.

The William Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang