"Masalahnya Cici gue sama Lukas udah ngapa-ngapain, Do di bar itu" kembali tak berani Ola menatap teman-temannya. "Lukas sama Cici gue kekeh mereka ngga ngapa-ngapain, tapi kenyataannya di pemeriksaan dokter ga sesuai kayak omongan mereka"
"Bentar, La gue mau nanya" semus pasang mata sahabatnya menyorotnya. "Lo percaya ucapan Lukas sama Cici Lo atau hasil pemeriksaan dokter?" tanya Christian.
"Gue mau percaya omongan sahabat sekaligus kakak gue, Chris. Tapi... Pemeriksaan medis rasa-rasanya ga mungkin bohong karena ada ilmunya kan?"
"Lo udah dengerin penjelasan mereka?" tanya Zean dan Ola menggeleng membuat helaan nafas mereka terdengar sangat berat. "Terus kenapa Lo yakin mereka yang bohong dan pemeriksaan medis yang benar? Lagian jaman udah canggih, hasil pemeriksaan juga bisa aja dirubah, La" kecewa sekali melihat Ola begitu mudah tak mempercayai sahabat dan kakaknya.
"Terlepas dari Lo percaya atau enggak, sekarang keluarga Lo bakal gimana ke Lukas? Apalagi keluarga Lo kayaknya lebih percaya pemeriksaan medis, dibanding penjelasan orang yang bersangkutannys sendiri" tanya Flo.
"Keluarga gue minta Lukas buat segera nikahin Cici gue dan Daniel juga udah putusin Cici gue sore tadi,"
Semakin melongo mendengar penjelasan Ola, kenapa masalahnya sebesar ini? Mereka kira hanya penyalahgunaan narkoba, ternyata lebih dari itu.
"Mending Lo ceritain ke kita semua yang terjadi sebenarnya tuh apa," pinta Aldo.
"Setau gue aja," dan disetujui semuanya. "Lukas tiba-tiba ada di bar yang sama kayak Cici gue dengan keadaan yang udah mabuk, mungkin akibat narkoba yang dia minum dan terjadilah itu,"
"Cici Lo kenapa sampai ke bar?" tanya Christian.
"Ada temennya Daniel yang bilang kalau Daniel ada di bar dalam kondisi mabuk, terus temennya itu minta tolong ke Cici gue buat bujukin Daniel pulang. Pastinya Cici gue bakal iyain kalau urusannya soal Daniel tanpa mikir-mikir lagi,"
"Bukannya alasan Lukas hampir sama kayak gitu ngga sih?" tanya Christian memastikan ingatannya benar.
"Seinget gue iya, kemarin kan dia buru-buru pulang tuh. Kata dia ada yang minta dia buat jemput Daniel di bar," timpal Flo yang ternyata masih ingat kejadian semalam.
"Terus selain itu, La? Barangkali lo tau kondisi Lukas sekarang?"
"Dia dirawat, Do. Tadi kata Arman keluarga gue ke kantor polisi buat minta pertanggung jawaban ke Lukas, tapi ga lama dari itu Lukas pingsan dan sekarang dia dirawat di rumah sakit"
"Separah itu kah, La sampai harus dirawat?"
Ola mengangguk. "Kata Arman setelah denger penjelasan dokter kayaknya iya, Chris. Bahkan dokter sampai bilang kalau Lukas perlu dipantau dulu sama dokter,"
"Dokter bilang nggak alasan dia sakit kenapa? Terus boleh dijenguk nggak kira-kira?" ingin sekali Aldo menemui Lukas.
"Gue ga nanya ke Arman alasan dia sampai pingsan apa, tapi kalau soal jenguk kayaknya boleh cuma bakal dipantau ketat sama polisi"
"Terus soal masalah Lukas sama keluarga Lo bakal gimana?"
"Bokapnya bilang kalau Lukas pasti bakal tanggung jawab, Do. Kemungkinan besar waktu dia udah siuman dan setelah dapet putusan hukuman dia,"
"Guys ayo jenguk Lukas," pinta Aldo memohon.
"Sekarang, Do?"
"Ga sekarang juga, Chris. Besok kayaknya, beres matkul kita kesana" ujar Flo memutuskan.
Di tempat lain,
Adakah yang mencarinya? Adakah yang menanyakan bagaimana kondisinya sekarang? Adakah yang memeluk raganya mengutarakan kalimat semangat? Adakah yang setidaknya berada di dekatnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
The William
RandomMenceritakan tentang kisah 3 remaja, Daniel Reifando William, Lukas Azkara William, Bhavya Rasha William. Tiga saudara yang tidak akan pernah lepas dari yang namanya persaingan dalam perihal apapun, entah itu pendidikan, pasangan, atau bahkan setiap...