21-berdua

238 29 7
                                    

Area 🔞🔥

Keluarga William dan keluarga Achilles sudah berpisah dan sama-sama meninggalkan hotel mereka, hotel tempat diadakannya acara pernikahan putra dan putri mereka. Sedangkan kedua mempelai masih sibuk dengan kepindahan mereka ke rumah baru yang Opa Indah hadiahkan untuk mereka.

Pindahan mereka sudah dimulai sedari pagi tadi oleh beberapa orang suruhan keluarga Achilles, sedangkan Indah dan Daniel hanya tinggal meletakkan beberapa barang-barang mereka yang terkesan privasi.

Sudah sore mereka malah belum bertindak apapun untuk memindahkan barangnya, Daniel malah sangat fokus memandangi Indah dengan segala isi pikiran anehnya.

Indah yang kebetulan posisinya jongkok, merasa risih karena sadar sedari tadi ia terus dilihat oleh laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya itu, "Bisa stop lihatin saya nggak?" tanyanya kesal.

'Formal sekali bahasanya, padahal dah nikah loh ini' batin Daniel memprotes. "Lagian kenapa kamu malah bawa barang saya di sini, kemarin selesai resepsi juga saya sudah bilang kalau saya mau kamar kita beda. Apa jangan-jangan kamu emang ngarepin saya supaya jadi suami kamu ya?"

"Wah... PD sekali kamu..."

"Bukan PD tapi memang begitu kenyataannya, Opa saya sendiri yang bilang"

"Berarti Opa kamu yang bohong, lagian diluaran sana masih banyak laki-laki yang lebih perfect dibanding kamu. Kalau saya boleh ngarep, mending ngarepin Lukas atau adik terakhir kamu. Lebih menggoda untuk bersama saya,"

"Yaudah... Sama mereka sana!"

"Enak sekali mulut kamu," Indah berdiri dan menghampiri Daniel, kemudian Indah memperpendek jaraknya dengan Daniel. Kian sulit Daniel menelan salivanya. "Kamu sudah ambil ciuman pertama saya ya... Terus dengan entengnya kamu nyuruh saya buat ninggalin kamu?"

Bruk! Tubuh tinggi Daniel terjatuh di atas kasur akibat ulah Indah yang terus memojokkannya dan tidak memberinya ruang untuk bergerak sedikitpun. Sekarang Indah malah menguncinya dengan berdiri di depan tubuh Daniel yang sudah ambruk, lalu menekan kuat paha Daniel dan dirinya memajukan wajahnya dengan sangat seksi.

"Kamu harus tanggung jawab, karena kamu yang memulai"

Sangat menakutkan suara seksi Indah di pendengaran Daniel. "Saya kan melakukan itu untuk pernikahan kita supaya terlihat romantis," protesnya ketakutan.

"Tetap saja. Seharusnya kamu izin jika ingin mencium bibir saya,"

Mphhh... Mphhh... Mphhh... Selesai bicara Indah dengan ganasnya menyambar bibir Daniel, mendapat dorongan dari mana tiba-tiba Daniel membalas lumatan itu dengan pelan. Menyadari balasan Daniel, Indah berhenti dan mata keduanya bertemu. Tapi,

Mphhh... Mphhh... Mphhh...

Mphhh... Mphhh... Mphhh...

Belum juga puas bernafas lega, Daniel kembali melumat kasar bibir Indah yang kemudian berubah temponya pelan seiring berjalannya waktu. Pelan-pelan Daniel meraba perut Indah hingga masuk, tapi Indah malah terkejut.

Daniel tersenyum jahil. "Katanya kamu mau saya bertanggung jawab, terus kenapa kamu seperti terkejut seperti itu?" tanyanya.

"Oooh... Oke! Kalau begitu cara main kamu," setelah berkata itu, Indah lalu melumat kembali bibir Daniel dan Daniel mengikuti tempo lumatan Indah. Bersamaan dengan lumatan itu, Indah tengah berusaha membuka kaos oblong yang Daniel kenakan, begitu juga Daniel yang melanjutkan memainkan beda milik Indah. Tangan nakalnya bermain di balik kain putih ketat atasan Indah.

Daniel sudah tak lagi memakai atasan, karena Daniel sudah berani memainkan miliknya, Indah pun menyerang dada Daniel terus menerus sampai ada bekas di dada bidang Daniel. Warna merah itu sangat seksi.

The William Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang