Melihat rumah keluarganya kosong Lukas pun segera menghubungi anggota keluarganya, paling pertama nomor papanya tapi tak ada jawaban. Lalu mencoba nomor ketiga adiknya dan hasilnya sama, kemudian barulah menghubungi mamanya dan hasilnya semua sama.
Dengan pelan Shani menepuk bahu Lukas. "Gimana?" tanyanya ingin tahu pastinya.
"Ga ada yang jawab,"
"Daniel?"
"Chat aku aja centang satu dari tadi. Kira-kira mereka kemana, bisa kompak gitu" jawabnya keheranan sembari melihat kondisi rumahnya. "Padahal mama bilang udah pulang, masa iya keluar lagi"
"Mungkin kita kelamaan, Sayang di jalannya tadi" jawaban Shani membuat Lukas berpikir
Karena kondisi rumah yang benar-benar sepi, sedangkan dirinya juga membawa banyak barang akhirnya Lukas memutuskan untuk membawa barang-barangnya ke kamarnya yang pertama kali akan dirinya tunjukan ke Shani.
Semua barang bawaan akan ia pindahkan ke kamar. "Kamu ga mau aku bantu?" Shani malah mengganggunya dengan pertanyaan yang sudah pasti jawabannya.
"Enggak usah, Sayang... Biar aku aja, kasian dedek bayinya nanti" pelan dan penuh kasih sayang Lukas mengusap perut rata Shani. "Kamu langsung ke kamar aja, istirahat di sana. Pin kamar ku dua tiga sepuluh," lanjutnya.
Shani hanya membalasnya tersenyum sembari tetap berdiri di tempat, menyadari itu Lukas langsung melihatnya dari atas sampai bawah. Seperti ada yang salah.
"Kamu nungguin aku?" tanya Lukas sesuai dugaannya.
"Iya,"
"Huft..." dengan susah payah Lukas membawa dua koper sekaligus dan itu masih menyisahkan beberapa barang lagi. Melihat Lukas sudah berjalan, Shani pun mengekor di belakang.
Sampai di depan kamarnya, Lukas malah harus mengecek gawainya setelah diberi tau Shani ada pesan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The William
RandomMenceritakan tentang kisah 3 remaja, Daniel Reifando William, Lukas Azkara William, Bhavya Rasha William. Tiga saudara yang tidak akan pernah lepas dari yang namanya persaingan dalam perihal apapun, entah itu pendidikan, pasangan, atau bahkan setiap...