13-tragedi 🔞

290 32 3
                                    

Tok... Tok... Tok...

Ketukan pintu itu sudah beberapa kali berbunyi, tapi belum ada yang membukakan pintu. Sampai akhirnya si pengetuk pintu itu menyerah dan tubuhnya ambruk di luar rumahnya sendiri, tepatnya di depan pintu.

Sampai keesokan harinya. Pintu sengaja dibuka karena kebetulan sudah jadwal Danella dan Daisy berangkat sekolah, tapi begitu terkejutnya mereka ketika mendapati ada seseorang terkapar di depan pintu rumah mereka.

Saudari kembar itu hampir teriak histeris melihat kondisi kakaknya yang teramat buruk. Danella lalu berlari kembali masuk ke dalam, sedangkan Daisy mencoba mengecek kondisi kakaknya.

Danella sudah kembali bersama Daniel. "Sejak kapan ada Lukas disini?" tanya Daniel ikut terkejut.

"Aku juga ga tau, Kak. Tadi pas buka pintu tiba-tiba udah ada di sini," Daniel pun bersiap akan menggendong tubuh lemas Lukas, begitu Daniel jongkok ada bau menyeruak yang masuk ke dalam indra penciumannya. Reflek ia menutup hidungnya rapat-rapat.

"Kok bau alkohol?" Daniel menatap kedua adiknya dan mereka menggeleng. "Yakali ini anak habis minum," dugaan Daniel.

Meskipun baunya sangat tidak enak, Daniel tetap menggendong tubuh Lukas. Bian yang sudah berangkat, jadi hanya tersisah Olivia di rumah. Jelas Olivia sangat panik mendapati putranya digendong dengan kondisi seperti itu.

Olivia mengikuti Daniel sampai di kamar Lukas, tapi kenyataannya kamar Lukas dikunci. Daniel pun buru-buru mencari kamar lain dan berujung di kamar tamu.

"Kok bisa, Kak?"

"Daniel juga ga tau, Ma. Danella sama Daisy tadi yang nemuin di depan pintu, mereka juga kaget tadi" Daniel memandangi kedua adiknya. "Sekarang kalian berangkat, biar kakak aja yang anter kalian" katanya.

Daniel berdiri dan segera berpamitan dengan mamanya. "Daniel berangkat dulu nganterin kembar, sekarang mama panggil mang Asep buat bawa Lukas ke kamar mandi. Tapi bangunin dulu anaknya, kalau udah di kamar mandi guyur air dingin. Kayaknya dia habis minum, baunya alkohol banget soalnya" jelas Daniel.

Mamanya memandangi Lukas dengan tatapan miris, ia memikirkan apa yang membuat Lukas seperti ini. Ia pun segera melakukan apa yang Daniel minta,

Olivia sudah mencoba membangunkan Lukas berkali-kali, tapi Lukas belum kunjung bangun. Matanya hanya mengerjap beberapa kali, terpaksa mang Asep harus menggendong Lukas dan dibawa ke kamar mandi.

Lukas langsung diletakkan di atas kloset, kesadarannya baru sedikit yang terkumpul. Air shower dinyalakan dan tanpa ampun Olivia mengguyur tubuh Lukas dari kepala, mata Lukas sontak terbuka lebar karena terkejut.

"Maafin, Mama ya... Sayang" Olivia dengan pelan mengusap puncak kepala Lukas,

Mata Lukas begitu sendu menatap sang mama, ada sebuah penjelasan yang tertahan. "Dijelasin nanti aja ya, Kak. Papa udah kerja kok, jadi papa ga tau" Olivia mengerti ekspresi Lukas.

Mang Asep masih senantiasa menemani istri atasannya. "Nyonya saya izin ambil alat mandi baru sama handuk baru ya... Buat Den Lukas" izinnya untuk pergi sebentar dan langsung diberi izin oleh Olivia.

Selesai membantu mendinginkan tubuh Lukas, Olivia bergegas mengambilkan sarapan untuk putranya. Selama menunggu mamanya, Lukas mengingat apa yang terjadi malam tadi.

Flashback...

Pulang dari bertemu teman-temannya Lukas menerima pesan dari seseorang,

Pulang dari bertemu teman-temannya Lukas menerima pesan dari seseorang,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The William Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang