Megahnya gedung diisi ratusan tamu undangan, gemerlapnya lampu dan rapihnya setiap tatanan meja membuat mata berdecak kagum melihatnya.
Segala hal yang didesain rapih, ditata dengan sebegitu baiknya itu semua bukanlah kemauan si pemilik acara, melainkan orang-orang yang merencanakan acara ini semua.
Pernikahan bukanlah suatu hal yang dijalani dengan kurun waktu sebentar, bahkan jika perlu sampai maut yang memisahkan bukan malah ruang hijau. Tapi jika pernikahan bukan kehendak mereka, lantas akankah bisa bertahan?
Tangan mempelai pria sudah dengan tegas menjabat tangan orang tua mempelai wanita. "Saya nikahkan engkau, Daniel Reifando William bin Fabian Abraham William dengan putri pertama saya, Indah Cahya Nabila Achilles binti Adrian Paulo Achilles. Dengan maskawin uang sebesar dua puluh ribu poundsterling, emas seberat tiga puluh gram dibayar tunai!"
"Saya terima nikah dan kawinnya, Indah Cahya Nabila Achilles binti Adrian Paulo Achilles dengan maskawin tersebut dibayar tunai!"
Saksi, dan para tamu saling bertatapan. "SAH!?" ujar mereka menggema keseluruh sudut ruangan gedung itu. Kemudian mereka berdo'a dipimpin oleh penghulu, barulah Indah akan bersalaman dengan Daniel dan Indah mencium punggung tangan Daniel untuk meminta do'a.
Hati-hati Indah mencium punggung tangan laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya itu, dan pelan-pelan juga Daniel mengusap puncak kepala Indah lalu menciumnya.
Orang-orang yang merencanakan perjodohan ini tampak begitu sumringah dan yakin bahwa keduanya sudah legowo menerima, tetapi perasaan itu berbanding terbalik dengan gadis yang saat ini sedang duduk termenung di sofanya.
Memandangi layar iPad yang menayangkan siaran pernikahan itu membuat hatinya sakit, termenung dirinya mendapati mantan kekasihnya menikah dengan gadis yang belum ia kenal.
Apakah Shani tau alasan Daniel menikahi perempuan itu? Tidak. Tak ada yang memberitahu Shani, bahkan Lukas calon suaminya pun tak kunjung memberitahunya.
Lukas calon suami Shani? Iya. Keduanya akan melangsungkan pernikahan setelah masa rehabilitasi Lukas selesai. Beberapa bulan yang lalu putusan hukuman untuk Lukas telah keluar dan Lukas telah ditetapkan bersalah, karena tidak ada bukti yang dapat melepaskannya dari tuduhan itu.
Meskipun Lukas sudah dinyatakan bersalah, bukan berarti dia harus menjalani masa hukuman di penjara karena pengadilan memutuskan untuk Lukas cukup melakukan rehabilitasi selama 4 bulan dan barulah setelah itu akan digelar pernikahan mereka.
Putusan pengadilan mengenai penetapan perbuatan Lukas yang sudah keluar tak menyurutkan semangat teman-temannya untuk membantu Lukas dalam menemukan bukti bahwa Lukas tak sepenuhnya bersalah, mereka tidak mau sahabatnya mendapatkan sanksi sosial atas sesuatu yang mereka yakini bukan kesalahan Lukas.
Khusus hari ini mereka akan libur sebentar untuk mencari bukti, karena mereka akan menghadiri pernikahan Daniel, meskipun mereka sudah sangat telat.
Dengan pakaian serba hitam membuat mereka tampak begitu elegan, tapi tetap lebih elegan dan tampan sang mempelai pria. Sampainya di depan mempelai, mereka langsung menjabat tangan Indah dan Daniel. Meskipun diantara mereka tidak ada yang mengenal Indah, kecuali Flo.
Setelah bertemu dengan kedua mempelai, mereka mulai menjelajahi setiap hidangan yang disediakan. "Istrinya Daniel tuh sepupu cewek Lo, Flo?" tanya Ola sembari mengambil satu cup cake. Flo hanya bisa mengangguk, pasalnya mulut dia penuh dengan makanan.
Ola sudah berbeda dengan Ola yang kala itu ikut hancur ketika masalah rumit berada di tengah-tengah keluarganya dan keluarga William, sekarang dirinya kembali cerewet. Semua hal yang tampak di depan matanya akan ia jadikan bahan perbincangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The William
AléatoireMenceritakan tentang kisah 3 remaja, Daniel Reifando William, Lukas Azkara William, Bhavya Rasha William. Tiga saudara yang tidak akan pernah lepas dari yang namanya persaingan dalam perihal apapun, entah itu pendidikan, pasangan, atau bahkan setiap...