30-panas

249 29 5
                                    

Mata Shani melongo mendapati penampilan Lukas yang sudah bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana pendek, jalannya yang mendekat ke arahnya semakin membuat Shani kesusahan untuk meneguk salivanya sendiri.

Tiba-tiba Lukas sudah di sebelahnya. "Kenapa gitu kamu lihatnya? Kan sebelumnya juga udah sering lihat aku cuma pakek ginian," ucapnya.

"Ga tau, aku juga bingung" Shani dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Lukas untuk menjauh. "Jangan deket-deket..." wajah Lukas kaget.

Lukas malah melawan, ia semakin mendekat ke Shani. "Iih... Kok malah ngedeketin sih, aku cap-" ucapan Shani terpotong tepat ketika Lukas mengunci tubuhnya.

Ceklek... Seseorang membuka pintu kamar hotel mereka, tentu saja hanya Lukas yang tau siapa yang datang, sedangkan Shani tidak bisa melihat siapa yang datang karena posisinya sekarang.

Orang yang membuka pintu itu terkejut. "Eh... Maaf, Kak kita ga tau" ucapnya canggung. Semua orang mendadak merasa canggung dan Lukas dengan cepat langsung lompat dari kasur.

Hampir saja pintunya ditutup kembali, untungnya Lukas lebih cepat. "Sebentar... Sebentar... Ada apa kalian kesini? Yang kalian lihat ga sesuai sama yang kalian pikirin kok, tadi kakak cuma bercanda aja sama ci Shani" ucapnya buru-buru klarifikasi.

Yang mendengar penjelasannya malah tersenyum menggodanya. "Lanjutin aja, Kak. Aku sama Daisy biar balik," ucap Danella.

"Apasih natapnya gitu banget, kakak ga ngapa-ngapain kok tadi"

"Kalau pun ngapa-ngapain juga gapapa, Kak. Kan kalian udah nikah tadi," balas Daisy santai.

"Udah... Udah... Kalian tadi kesini mau ngapain?"

"Kata mama disuruh ke bawah, kita makan lagi" jawab Daisy.

"Kan tadi udah, kenapa makan lagi?"

"Kalau kakak ga mau juga gapapa, kan sama kak Shani jadi laparnya ilang ga sih?" tanya Danella menggoda.

"Apasih kalian! Kalian masih kecil ya..."

"Udah dulu kalau kak Lukas ga mau, kita mau turun dulu. Kasian tuh ci Shani ditinggalin gitu aja," Shani langsung memalingkan wajahnya ketika kepergok Daisy sedang mengintip keluar.

Dengan senangnya Daisy dan Danella sampai cekikikan menertawakan pasangan yang baru resmi menikah itu. "Kita pergi dulu ya... Dah..." keduanya berlari meninggalkan Lukas sendirian di ambang pintu.

Lukas menoleh menatap istrinya. "Kamu mau makan?" Shani menggeleng. "Yakin kamu?" Shani hanya mengangguk dan Lukas segera menutup kembali kamarnya, bahkan ia juga menguncinya.

"Kenapa dikunci?" tanya Shani ketakutan

"Kenapa takut gitu lihatnya?"

"Gapapa..." dengan cepat Shani menggeleng, menutupi perasaan gugupnya.

"Kenapa ga mau makan kamu? Tadi kan kamu cuma makan dikit,"

"Nanggung ah... Aku udah pakek skincare, tinggal tidur masa harus makan lagi? Nanti repot yang ada," Shani menarik selimutnya dan menutup sebagian tubuhnya, tapi selimutnya malah ditarik Lukas lalu Lukas ikut masuk ke dalam satu selimut yang sama.

Bersiap akan tidur, tiba-tiba pundak Shani ditepuk pelan oleh Lukas. "Kenapa?" Shani tak menatapnya.

"Kenapa hadap sana? Kamu sengaja mau ngebelakangi aku?" ucap Lukas sembari menatap langit-langit kamarnya dan tak lagi menatap punggung Shani.

Shani memutar tubuhnya untuk tak membelakangi suaminya itu. "Nih, udah" ujarnya jutek.

"Kok gitu nada ngomongnya?"

The William Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang