⭕️⭕️⭕️"Oi.." teriak Lalizara di depan telinga Rose, sengaja mengisengi sahabatnya itu yang sedang membolak-balikkan daging di atas panggangan.
"Za! Buat kaget aja!" Rose tersentak kaget dan langsung membalas dengan pukulan di pundak Lalizara.
"Habisnya lo fokus banget nungguin dagingnya mateng. Sampe ngiler gitu."
"Ngaur!"
Saat ini mereka sedang mengadakan barbeque di halaman rumah Jane dan Rico. Sekalian ini dibuat untuk merayakan tim mereka yang kembali dibentuk. Atas usul Chu dan langsung disetujui Rose, walaupun bukan dia yang punya rumah. Maklum, soal makan dia nomor satu.
"Anyway, gimana lo sama abang petir?" tanya Lalizara sembari membantu Rose mengoleskan saus BBQ di atas daging.
"Gimana apanya?"
"Don't play dumb, Rose. Dari dulu juga kita pada tau kok kalau Hans suka sama lo."
Rose terdiam sejenak, memperhatikan daging yang mulai terlihat matang di atas panggangan.
"Aku bukan ngga sayang sama dia, Za. Kan kalian juga tau itu. Tapi, pacaran sama sahabat sendiri tuh aneh ngga sih? Ntar kalo seandainya aku sama dia pacaran, terus suatu saat kita berantem, efeknya kena ke persahabatan kita. Aku gak mau."
Lalizara menggaruk kepalanya. Itu adalah jawaban yang sama dia dengar udah entah keberapa ribu kalinya.
"Iya. Paham. Tapi bukannya pacaran sama sahabat sendiri itu lebih asik ya? Udah saling kenal dari dulu. Dari jaman buluk sampe glowing. Udah tau kelebihan dan kekurangan masing-masing. Gak ada salahnya kan buat nyoba? Hans kelihatan serius tau sama lo, Ros. Udah bertahun-tahun dia ngejar lo mulu, gak pernah nembak cewe lain selain elo. Eh lo nya nolak mulu. Salut sih gue."
"But.. I just don't want to risk our friendship, Za. It means a lot to me, you know that."
Lalizara mengangguk mengerti. "Iya, deh. Gimana lo nyamannya aja. Lo bahagia, gue juga bahagia. Tapi pleaselah, lo dekat sama cowok sana sini, dighosting mulu. Giliran ada di depan mata yang pasti pasti, lo malah takut. Cape deh."
Rose tersenyum mendengar omelan sahabatnya itu. "Aku baru tau ternyata kamu selama ini menghilang berubah haluan jadi biro jodoh."
"Gak ada agen biro jodoh se-ulala gue. Makanya lo harus bangga kalo gue jadi penasehat cinta elo."
Rose tertawa. Lalizara dengan segala tingkat kepedeannya. Gak berubah. Selalu menghibur.
"Huh! Gaya!"
Bukannya diem, Lalizara malah memamerkan pose-pose penuh percaya diri dan sok-sokan sexy yang dibuat-buat. Nih orang emang gesreknya buat Rose selalu bingung kenapa bisa sahabatan sama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSION : The Unknown Enemy ✔️
FanficMantan kapten agen rahasia, Ruby Jane, dihadapkan dengan pilihan sulit antara memilih kembali bergabung pada timnya demi menuntaskan misi yang mengacaukan negara atau menolak misi itu. Di sisi lain, dia sedikit terusik ketika Rico Jenson, saudara ka...