Mantan kapten agen rahasia, Ruby Jane, dihadapkan dengan pilihan sulit antara memilih kembali bergabung pada timnya demi menuntaskan misi yang mengacaukan negara atau menolak misi itu. Di sisi lain, dia sedikit terusik ketika Rico Jenson, saudara ka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⭕️⭕️⭕️
Star Corp., Canada 🇨🇦
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di atas udara, langit tampak kelabu dengan awan tebal yang menghalangi sinar matahari. Pesawat komando Jenderal Nolan melayang di ketinggian, di atas angin dingin dari Laut Kanada. Di sekeliling pesawat, formasi pesawat tempur F-35 mengapit dari sisi kanan dan kiri, bersiap melepas serangan kapan saja.
Helikopter-helikopter tempur Black Hawk berputar di belakang, siap sedia, siaga untuks semua arahan. Di bawah sana, Star Corp terlihat kecil di tengah pulau terpencil, dikelilingi oleh pulau-pulau tak berpenghuni dan laut yang bergelombang dengan ombak yang sedang tenang. Pulau ini tersembunyi jauh di antara perairan Kanada, dengan pegunungan berbatu yang menjulang di pinggirannya, membuatnya sulit diakses.
Di dalam pesawat komando, suasana terasa tegang namun terkontrol. Ruang kokpit dipenuhi layar-layar radar yang menunjukkan pergerakan di udara, dan suara bip-bip yang terus menerus terdengar, memberikan informasi situasi real-time.
Jenderal Nolan berdiri di depan kursi kapten dengan tangan memegang penghubung suara. Sorot matanya tajam menatap layar depan yang memperlihatkan formasi musuh. Napasnya pelan namun penuh pertimbangan.
"Semua unit, status?" Suaranya terdengar berat dan penuh otoritas.
Seorang anggota di belakangnya dengan cepat menjawab, "Pesawat tempur dan helikopter dalam posisi, siap di perintah."
Nolan mengangguk tanpa berpaling. Dari sini, dia bisa melihat langsung Star Corp. Gedung-gedungnya tampak modern dan futuristik, dilindungi oleh menara-menara senjata otomatis di setiap sudutnya. Di darat, pasukan musuh mulai merapat, bersiap meluncurkan serangan udara.
Pemimpin pasukan darat Joe yang berada di sekitar Star Corp, sudah mengatur timnya di sepanjang gedung.
"Looks like they're gearing up for something big down there," seorang anggota di pesawat komando berbisik. Nolan mendengarnya, tapi tetap fokus ke misi. Ini bukan waktunya untuk ragu.
