M44 | See You Later, Maybe Never

71 13 0
                                    

⭕️⭕️⭕️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



⭕️⭕️⭕️


Di atas speedboat yang melaju kencang di perairan Kanada, Lalizara berdiri di sudut, menatap lautan biru yang seolah tiada ujung. Matanya menerawang jauh, pikirannya kacau, larut dalam pertanyaan-pertanyaan yang hanya dia yang tau jawabannya. Kemarin malam, rapat mendadak dengan Jenderal Nolan via online menghasilkan keputusan tak terduga: Lalizara ditunjuk menggantikan Jane sebagai kapten tim agen rahasia, setidaknya untuk sementara. Mereka yakin, hanya Lalizara yang bisa memimpin tim ini menemukan Joe Roger si biadab itu dan membawa Jane kembali.

Namun, yang menghantui pikirannya bukanlah soal menghadapi Joe. Dia yakin bisa menangani pria itu. Yang jadi masalah adalah robot canggih yang menyerupai dirinya sendiri. It's like fighting myself, pikir Lalizara. Sungguh, upaya melawan diri sendiri adalah pertarungan yang paling sulit.

Kepalanya semakin berat, sakit berdenyut-denyut seiring mereka makin mendekati target. Dan itu sudah dia rasakan sejak mereka berada di pesisir, sampai di detik ini. Bahkan cokelat yang biasanya bisa menenangkan dirinya, terlihat tidak terlalu mempan.

"Kenapa dari tadi makin pusing, ya?" gumamnya dalam hati.

"Za..."

Lalizara tersentak kaget ketika merasakan tangan menyentuh bahunya. Dia menoleh dan melihat Rose berdiri di sana.

"You okay?" Rose bertanya, matanya menelisik Lalizara dengan baik-baik.

Lalizara tersenyum tipis dan mengangguk. "Kaki gue aman kok."

Rose mengangguk pelan, masih tampak khawatir. "Are you sure? You look... troubled." Dia tau Lalizara tidak banyak tidur sejak kemarin. Selain karena kakinya yang sakit, perempuan itu memikirkan strategi untuk menyerang anak buah Joe dengan segera tanpa membahayakan Jane yang entah disembunyikan dimana.

Lalizara menarik napas panjang, lalu menghela pelan. "I don't know, my head hurts a bit. Maybe I'm just overthinking. That's why I hate thinking too much." Dia tertawa kecil di akhir kalimatnya.

Rose ikut tertawa, lalu menepuk punggung Lalizara pelan. "Yah, semoga kasus ini cepat kelar, biar kita bisa santai-santai lagi, makan enak lagi."

"Lo mah, mikirnya cuma soal makanan terus," Lalizara mencibir sambil memutar kedua bola matanya.

Mereka tertawa bersama, suasana sedikit mencair. Namun, momen itu dipotong suara Chu yang muncul dari kabin. "Guys, anak buah Joe udah deket!" serunya dengan serius.

Lalizara dan Rose langsung siaga, masuk ke dalam kabin dan mulai mempersiapkan persenjataan mereka. Sesuai rencana, mereka akan bertemu kaki tangan Joe Roger di tengah laut untuk melakukan barter. Danny Albertino, seorang yang sangat penting bagi Joe, akan diserahkan sebagai gantinya Jane. Rencana ini sangat berisiko, dan Lalizara tau betul konsekuensinya. Tapi, seperti biasa, dia sudah punya rencana cadangan.

MISSION : The Unknown Enemy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang