Kini mereka sudah sampai di rumah Freya.
"Kenapa Flo? Masih gugup?" Tanya Freya. Flora pun mengangguk sebagai jawaban, tanpa pikir panjang Freya langsung mengandeng tanga Flora untuk masuk.
"Gak papa gak udah gugup, yuk masuk"
"Bun, Yah, Freya pulang"
"Eh anak Bunda udah pulang" ucap Chika lalu berjalan ke arah Freya.
"Eh Kak, ini Flora?" Tanya Chika, sambil menatap Flora yang berada di belakang Freya.
"Iya Bun, ini kenalin pacar Kakak Flora"
"Ihh kamu lucu banget, kecil gini gemes deh" ucap Chika sambil menguyel-uyel pipi Flora, ia merasa gemas dengan Flora.
"MANA! MANA MANTU AYAH!" Teriak Aran lalu berlari ke arah Freya.
"Akhhh lucu sekali, kecil kemasan sachet!" Gemas Aran lalu ikut menguyel-uyel pipi Flora.
"Ayah, Bunda udah kasiah Flora nya!" Ucap Freya lalu memeluk Flora, ia berusaha agar Ayah dan Bunda nya ini berhenti menguyel-uyel Flora.
"Ehem. Maaf gemes soal nya, Ayah engak tau kalok pacar kamu se lucu ini" ucap Aran mencoba kembali terlihat cool.
"Ah iya, kenalin Flo ini Ayah, sama Bunda aku"
"Halo Om, Tante saya Flora pacar nya Freya"
"Jangan panggil Om, sama Tante, panggil Ayah sama Bunda aja biar engak canggung" jelas Aran sambil tersenyum ramah ke Flora.
"Ehem. Kita lanjutin ngobrol nya sambil makan aja yuk!" Ajak Chika, mereka ber 3 pun mengangguk. Chika dan Aran pergi terlebih dahulu menuju ruang makan sambil bergandengan.
"Pftt"
"Kenapa Flo?"
"Ah engak, aku kira Ayah sama Bunda kamu galak. Tenyata aku salah mereka malah asik" ucap Flora sambil terkekeh. Freya pun tertawa mendengar penjelasan Flora.
"Nanti bakal lebih asik lagi" ucap Freya lalu kembali mengandeng tangan Flora menuju ruang makan.
"Kalian duduk dulu gih, Bunda mau panggil Cece, sama Adek bentar" ucap Chika lalu berjalan menuju tangga.
Tak berselang lama Chika sudah nampak dari arah anak tangga, dengan Ce fio dan Yori mengekor di belakang nya. Kini mereka mulai melaksanakan makan malam nya, dengan di iringi canda dan tawa. Sesekali Aran melemparkan gombalan kepada Chika, membuat Ce fio, Yori, Freya, dan Flora tertawa. Chika juga sering menceritakan masa kecil Freya kepada Flora, bahkan sering kali muka Freya berubah menjadi merah kala Chika menceritakan tingkah konyol Freya, yang di perkuat oleh Ce fio dan Aran yang sesekali menimpa cerita itu. Suasana di rumah itu sangat lah hangat, apa lagi dengan bertambah nya Flora di meja makan.
"Jadi gimana Flo?" Tanya Freya sambil menatap langit malam yang indah.
"Hemm~ asik, aku engak tahu keluarga kamu se chill itu, kek nya aku kebanyakan nonton drama. Aku juga jadi tau kamu lebih lagi" jawab Flora lalu ikut menatap langit malam.
Freya pun menoleh ke arah Flora lalu menyandarkan kepala nya di pundak Flora. Flora pun mulai mengelus pelan kepala Freya. Sementara itu Aran dan Chika tersenyum bahagia melihat pemandangan itu.
"Harus di bawa ke tingkat lanjut gak sih Chik?" Tanya Aran lalu merangkul Chika di samping nya.
"Hemm~ klok itu sih tergantung mereka, tapi kalok bisa sih harus nya iya" jawab Chika, ia kemudian menyandarkan kepala nya di pundak Aran.
"Ehem! Di liat-liat lagi romantis ni?!" Chika dan Aran pun menoleh ke belakang lalu tersenyum.
"Makanya nyari Ce! Jadi bisa ngerasain juga! Masak kalah sama Freya" ucap Aran sambil terkekeh.