Pukul 20.30
Didalam tenda yg sangat luas, yg akan keluarga Kim pakai utk tidur berempat malam ini, Sekarang mereka sedang duduk bersantai di dalamnya, mereka hanya cerita cerita atau lebih tepatnya mendengarkan Jennie bercerita, mereka hanya sekedar menunggu hingga jam 21.00 untuk menyalakan api unggun, Jisoo seperti biasa sambil memainkan ponselnya.
"Mom, Rosie akan mengikuti lomba menyanyi loh mewakili Sekolah, Rosie hebat kan Mom, Joyi jg akan mengikuti Olimpiade antar sekolah, sahabat sahabat baby sangat hebat"
"Oh ya kapan mereka akan lombanya sayang?"
"Kemungkinan sekitar 5 atau 6 bulan lagi Mom, sekarang mereka lagi giat berlatih, mereka minta Baby untuk datang saat mereka Lomba"
"Apa baby akan dtg?"
"Kalau baby sehat dan Daddy mommy mengijinkan baby akan datang, baby sangat ingin melihat Rosie menyanyi suaranya sangat bagus, Joyi juga, baby mau kasih semangat biar dia bisa menang, boleh kan Mom?"
"Boleh sayang, yang terpenting sekarang baby harus semangat buat sehat"
"ne, baby selalu semangat kok, ta-pi baby agak takut memulai Kemoterapi nya Mom, apa baby akan kuat?"
"Tenang saja sayang, baby pasti kuat kok, baby kan hebat, uncle juga bilang begitu kan"
"Iya Dad, kalian harus doain baby, supaya baby tak takut nanti saat di Kemo"
"Pasti baby"
"Mommy dingin, Look tangan baby jadi keriput, apa kita belum boleh duduk dekat api unggun Dad? Api nya kan sudah dinyalain Uncle Bambam" ucap Jennie berpura pura kedinginan, padahal sudah tak sabar ingin duduk di dekat api ungun
"Boleh sayang, yuk skrg kita duduk disana aja, Chu ayo sayang, kamu jangan main game terus"
"Iya ni Chunie malah asyik sendiri" ucap Jennie sambil cemberut
"Heheheh, mianhe baby, setelah ini Chunie akan nikmati malam kita didekat api unggun, sudah jangan cemberut, nanti tambah gemesin bisa Chunie makan tuh Pipi"
===
"Wah.... Wah...." Dari tadi mata Jennie terus berbinar memandangi suasana malam ini
"Mom, baby bantuin ya kipasin jagungnya"
"Jangan baby, Mommy hanya tinggal mengangkatnya saja kok,
Baby duduk aja sama Chunie" Jennie langsung cemberut"Baby kenapa cemberut?"
"Mommy larang baby buat bantuin Dad"
"Bukan melarang sayang, itu memang sudah selesai, tadi kan Uncle Bambam yang bakarin jagung dan sosisnya, mommy hanya tinggal angkat dan pindahin ke wadah saja kok itu"
"Yuk sini, Daddy mau main gitar, baby yang nyanyi ya"
"Daddy bisa main gitar?"
"Bisa dong baby, gini gini dulu Daddy pernah ikut kelas musik"
"Wah Daddy hebat"
Sekarang keluarga Kim itu sedang bersantai di dekat api unggun sambil menikmati jagung dan sosis bakar, ditambah dgn minuman hangat, Kim Bum memainkan gitarnya, sesekali Jennie menyuapi sosis bakar ke mulutnya"
"heheh, Daddy lucu makanya seperti anak kecil, belepotan"
"Baby lebih lucu tau, lihat tuh kalau makan pipi mandunya jd menggembung, terus bergerak kesana kemari" jahil Jisoo sambil menekan pipi Jennie
"Unnie, jgn ditekan nanti merah"
"Mana ada merah hanya tekan sedikit"
"Ada, pipi baby sakit sekarang kalau ditekan walaupun hanya ditekan sedikit"
"eh, mianhe, Chunie tak akan melakukannya lagi, Chunie akan cium aja Muach muach" tak sakit kan baby
"tidak Unnie" jawabnya tersenyum Karena ia senang jika dicium keluarganya.
Mereka terus menikmati malam sesekali Jennie melompat kecil Karena kegirangan, Jisoo pun tak mau kalah dengan tingkah random nya seperti memperagakan gerakan berbagai hewan hanya untuk melihat adiknya itu tertawa senang.
"Sudah jam 22.30, ini sudah lewat jam tidur baby, sebaiknya kita masuk ke tenda yuk, ini juga sangat dingin sayang, baby juga sudah ngantuk tuh matanya mulai sayu" ajak Kim Bum
"Yeobo gendong saja baby, kayaknya udh ga kuat tuh nahan ngantuk" ucap Hye Kyo
"Iya sayang, Chu ke tenda sekarang ya, biar ini uncle Bambam yang akan beresin"
"Bam tolong urus semua ini" perintah Kim Bum ke Bambam
"Siap Tuan" jawabnya singkat
Sekarang mereka berempat sudah berbaring didalam tenda, Jennie tak melanjutkan tidurnya, setelah tadi dipindahkan ke dalam tenda tak lama setelah kedua ortu dan kakaknya tidur Jennie malah membuka matanya, dan skrg jadi tak mengantuk lagi, dia hanya berbaring sambil memandangi langit langit tenda, sesekali memandangi wajah anggota keluarganya satu per satu.
"Baby sangat senang malam ini, terimakasih Tuhan sudah beri baby kesempatan buat berkumpul bersama Daddy Mommy dan Chunie sebelum baby melakukan kemoterapi, baby senang liburan kali ini diisi dengan camping, walau hanya camping sederhana, setidaknya baby pernah merasakannya sekali seumur hidup baby, jika nanti baby pergi Mommy Daddy & Chunie sudah pernah merasakan momen kebersamaan kami yang seperti ini" ujarnya dalam hati sambil berdoa
"Mommy sangat cantik, baby sgt menyayangi Mommy"
Diusapnya lembut pipi sang Mommy dengan tangan mungilnya, tak terasa matanya pun mulai memanas, Hye Kyo yang merasakan ada gerakan dipipinya pun terbangun"eoh, Baby kenapa sayang, kamu terbangun ya"
"Mianhe Mom baby ganggu tidur Mommy ya"
"Baby kenapa kok matanya berkaca kaca, baby mimpi buruk? atau badan baby ada yang sakit?" Tanya Hye Kyo mulai panik saat melihat mata Jennie yang berkaca kaca
"Ga kok Mom, baby hanya terlalu senang, jd terharu"
Langsung saja dibawanya Jennie kedalam pelukannya
"Baby tak bisa tidur ya"
Jennie hanya mengangguk
"Kenapa tak membangunkan Mommy, Maaf ya mommy lupa bawa baby Pacifier baby, baby hisap saja Uyu mommy, mau?"
Dengan malu malu Jennie langsung menganggukan kepalanya
Karena Jennie memang sedikit merasa gelisah kesusahan untuk melanjutkan tidurnya.
Hye Kyo langsung membuka kancing atas piyamanya dengan malu malu Jennie langsung menghisap Uyu sang Mommy saat sudah ada didepan matanya."Chup baby kesayangan Mommy sangat manjah, baby lanjutin tidurnya ya, Mommy akan elus punggung baby sampai tertidur"
Jennie hanya menggangguk kecil saja Krn dia sedang sibuk dengan aktifitas menghisap Uyu kesukaannya itu dengan mata sayu nya yang sesekali mengerjap ngerjap Karena sudah mulai mengantuk.
"Chup, sleep well baby kesayangan Mommy" ucap Hye Kyo sambil mencium kening Jennie setelahnya ia pun menyusul Jennie mulai memejamkan matanya untuk memasuki alam mimpinya dan membiarkan Jennie terus menikmati hisapan Uyu nya.
Vote ya guys ⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Nini Kesayangan Keluarga
Storie brevicerita ringan anak kesayangan yang selalu dijaga oleh keluarganya