Empat Puluh Empat

646 54 1
                                    

Setelah beberapa jam proses Kemoterapi dihari pertama pun berjalan tanpa kendala, sekarang Jennie masih tertidur, kedua orangtuanya dan Unnienya juga mendampingi diruang rawatnya. Dikedua tangan Jennie pun masih terinfus, karena obatnya juga masih terus masuk ketubuhnya (anggap saja begitu ya guys)

"Jam berapa baby akan terbangun sayang?"

"Oppa bilang sekitar jam 17.00 masih ada setengah jam lagi, kita tunggu saja"

"Chu, kalau ngantuk tidur saja sayang, atau mau Mommy peluk biar cepat tidur"

"ih Mommy, ini Chichu, bukan baby Nini, lagian tak ngantuk kok, lagian ini sudah sangat sore Mom nanggung, Chu masih menunggu baby bangun, biar saat bangun dia langsung melihat wajah kita lengkap disini"

"Kamu benar sayang, yasudah kita tunggu baby saja, sini sayang duduk samping Mommy, Daddy juga kita semua duduk aja dekat ranjang baby"

Mereka bertiga pun sudah duduk mengelilingi ranjang Jennie, untuk menunggunya terbangun.

Sekitar pukul 17.16
Jennie mulai mengerjap mengerjapkan matanya, setelah menemui kesadarannya ia mengedarkan pandangan nya yang langsung disambut dengan senyum ceria Mommy Daddy dan Unnie nya.

"Mo-mmy, Dad-dy, Chu-nie" panggilnya dengan suara serak

"Iya baby ini kami sayang, baby sudah bangun, baby anak yang kuat dan hebat" ucap Kim Bum

"It's Ok baby, It's Ok sebentar lagi uncle datang untuk periksa baby" Hye Kyo menenangkan Jennie saat melihat Jennie seperti ingin menangis

Tak lama dokter pun datang langsung memeriksa keadaan Jennie

"Hallo baby Nini, It's Ok baby tenang ne, ada yang sakit?" Tanya Woo-bin

Jennie mengangguk memegangi perutnya, dengan sigap Kim Bum mengambil wadah siap siap mana tau Jennie akan mual. Karena mereka tau mual salah satu efek dari kemoterapi.

"It's Ok baby, itu reaksi yang wajar, kalau mual baby bilang saja ya, jangan ditahan" ucap Woo-bin sambil mengelus kepala Jennie

Jennie memandangi wajah sang Mommy dengan tatapan sendu, Hye Kyo pun langsung memeluk Jennie sambil terus mengelus kepala dan dada Jennie dengan lembut.

"Baby kesayangan Mommy sangat kuat, kamu hebat baby bisa Melawati ini semua"

Jennie pun mulai merasa mual dan ingin muntah, Kim Bum langsung mengarahkan wadah di dekat Jennie
Karena memang sudah tak tahan akhirnya Jennie pun mengeluarkan isi perutnya

"hueks hueks mommy sakiitt, mianhe"

"Tak apa baby keluarin aja, baby tenang Oke, sudah?"

Jennie hanya mengangguk karena ia merasa lemas sekarang

"Sekarang baby minum dulu ya" Hye Kyo pun membantunya untuk minun

Lalu Hye Kyo mulai membersihkan sudut bibir Jennie dari sisa muntahan yang masih menempel disana, mengelap pelan kening dan wajah Jennie yang sedikit berkeringat.

"Daddy peluk" pintanya manjah seperti biasa

"Baby kecil Daddy mau peluk, sini sayang, sedang manjah heum, tenang Ok setelah ini baby akan menang dari penyakit yang jahat itu, baby tak mau peluk Chunie?"

Jennie hanya menggeleng saja

"yah, padahal Chunie sudah menunggu baby bangun" lesunya

lalu tanpa persetujuan lagi Jisoo langsung menghujami Jennie dengan ciuman randomnya, dimulai dari kedua pipi hidung dan kening, lalu terakhir ia kecup bibir mungil sang adik, yang langsung membuat Jennie tersenyum tipis karena ia masih sedikit lemas.

Baby Nini Kesayangan KeluargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang