Tiga bulan kemudian...
"Oppa.""Wae, Eunha-ya?."
"Hari ini jadwal Sinbi check up, tapi aku tidak bisa ikut. Aku harus ke Chuncheon. Kau dan Sinbi saja yang pergi."
"Chuncheon? Sendirian?."
"Ne..."
"Kau terlihat sakit, bagaimana bisa pergi sendiri?."
"Nan gwaenchana. Wajahku memang pucat seperti ini."
"Sayang..."
"Aku serius, oppa. Sebaiknya kau bersama Sinbi dan anak kita. Kalau bisa kau menginap saja dirumahnya dan jaga mereka."
"Tapi Eunha.."
"Habiskan sarapanmu dan pergi, ingat jemput Sinbi jam 2 di tempatnya mengajar. Lalu jam 4, jadwal kalian bertemu dokter."
******
"Aku sudah di dekat gerbang sekolah."
"Bukan Eunha eonni yang menjemputku?."pikir Sinbi setelah dia membaca pesan dari Sowon
Sinbi merapihkan mejanya lebih cepat...
"Eunbi sonsaeng, kau terlihat buru-buru. Mau kemana?."
"Seseorang menungguku, jadi aku harus pergi. Aku juga sudah ijin setengah hari, aku pulang duluan Seungkwan sonsaengnim."
"Ne, hati-hati dijalan.""Seungkwan-ah. Sepertinya kau kalah start lagi."
"Berisik hyung."Sinbi sampai di depan gerbang dan mendapati mobil Sowon tak jauh dari sebrangnya.
Sowon keluar dari mobil dan kemudian membukakan pintu penumpang untuk Sinbi.
"Eonni tidak ikut?."
"Katanya dia sedang ada urusan di Chuncheon. Tidak keberatan 'kan duduk di depan?."
"Aniyo. Justru aku tidak enak padamu kalau duduk di belakang sendiri."Sinbi sedikit canggung berdua bersama Sowon. Meskipun mereka sering bertemu sekarang. Tapi biasanya ada Eunha bersama mereka.
"Apa kau mau itu?."tanya Sowon tiba-tiba ketika dia melihat seorang pedagang corndog
"Aniyo, kau mau?"balas Sinbi
Sowon mengangguk dan menepikan mobilnya.
"Tunggu sebentar. Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba ingin makan itu?."ujar Sowon
Sowon kembali ke mobil, tapi mereka tidak langsung jalan karena sedang makan.
Sinbi yang tadinya tidak ingin, malah jadi menginginkannya karena melihat Sowon makan.
"Wae? Kau mau. Nih, masih ada satu lagi."tawar Sowon sambil menyodorkan bungkusan jajanannya
"Anni.. Aku ingin..."
Sowon menunggu Sinbi menginginkan apa.
"Aku ingin itu."pinta Sinbi sambil menunjuk tangan Sowon
"Ini untukmu."ujar Sowon menyodorkan corndog yang masih dalam bungkusan
"Aku ingin corndog yang dipegang olehmu."jelas Sinbi sedikit malu
Sowon terdiam sejenak, tapi dia kemudian memberikan corndog yang di pegangnya.
"Tapi ini tinggal setengah."
"Gwaenchana."
Sowon sedikit tersenyum melihat Sinbi makan bekasnya, mungkin ini yang disebut dengan ngidam. Pikirnya aneh. Dia kembali menyetir menuju apartemen Sinb.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
RandomMemiliki nama yang sama, bukan berarti memiliki takdir yang sama. Dan karena kesamaan nama itu, kesalahan terjadi diantara mereka.