Sowon pergi setelah mereka selesai makan malam dan dia membersihkan semua peralatan yang kotor.
"Oppa, aku jadi tidak enak."
"Gwaenchana. Sesekali tidak apa-apa. Aku juga sering melakukannya di rumah.""Oppa pergi, kalau ada apa-apa. Jangan sungkan menghubungi oppa."
"Nde.""Geundae, Sinbi-ya..."ragu Sowon
"Waeyo?."Mereka masih di depan pintu,
"Boleh aku mengusap perutmu?."pintanya berbisik
Sinbi terdiam sejenak, tapi kemudian dia mengangguk mengijinkan. Lagipula anak ini memang anaknya Sowon. Mana mungkin dia melarang.
Sowon tersenyum saat mengusap perut Sinbi, "Appa pulang dulu, nanti kita bertemu lagi."
"Oppa pulang, Sinbi-ya. Masuklah."
"Ne."Sinbi tanpa membantah langsung masuk ke apartemennya.
"Kau suka di usap oleh ayahmu?. Apa karena itu, Jadi aku ikut merasakannya juga?. Begitu?."Sinbi berbicara sendiri sambil mengusap perutnya
"Appamu membuatkan kita susu. Imo malas meminumnya, lagipula tidak terlalu penting meminum yang seperti ini. Tapi kedua orangtuamu itu pemaksa."
Sowon dan Eunha memang selalu membuatkan susu ibu hamil setiap kali berkunjung. Sebenarnya Sinbi masih sering merasa mual, setiap kali meminum susu itu.
Passcode rumahnya berbunyi. Dan kedua sahabatnya tiba-tiba masuk.
"Kalian melakukan apa saja, sampai pria itu lama sekali bersamamu?."cerocos Eunseo
"Mwo?."Sinbi bingung
"Pelan-pelan Eunseo-ya."Dahyun memperingatkan
"Siapa pria itu?."tanya Eunseo tak peduli
"Bi... kau minum susu ibu hamil lagi?. Kenapa? Bukannya kau sudah sembuh?."tanya Dahyun saat dia melihat kotak susu ibu hamil di meja
"Ini..."
Belum Sinbi menjelaskan, Eunseo dengan tidak sopannya menyentuh perut Sinbi. Dan membuat Sinbi sontak menjauh dan menyentuh perutnya. Dia refleks untuk melindungi anak itu.
"Bi... kau hamil lagi?."
S
K
I
I
P"Mianhae. Aku ketahuan dan terpaksa berbohong."sesal Sinbi setelah membicarakan permasalahannya kepada Sowon
"Jadi mereka ingin apa sampai harus bertemu seperti ini?."
"Kami berteman sangat lama. Mereka terkadang over protektif padaku. Apalagi Eunseo, dia pasti akan bertanya yang macam-macam."
Eunseo dan Dahyun sudah terlihat di pintu cafe.
"Mereka datang..."bisik Sinbi
Sowon menoleh dan mendapati dua orang wanita mendekati mereka.
Setelah berkenalan dan memesan makanan, mereka mulai mengobrol. Berbeda dengan Dahyun yang ramah, Eunseo sangat ketus pada Sowon.
"Jadi kau serius dengan Sinbi?."tanya Eunseo
"Tentu aku serius."jawab Sowon
"Lalu setelah anak itu lahir. Kalian akan melakukan apa?."tanya Eunseo lagi
Sowon bingung harus menjawab apa. Dia pasti bertanggung jawab soal anaknya. Tapi soal Sinbi, dia tidak bisa asal menjawab.
"Eunseo-ya... kau sudah berjanji tidak akan bertanya yang macam-macam."pinta Sinbi
"Kalau sampai Sooyeon imo melihat kau seperti ini lagi bagaimana?."tanya Eunseo
"Soal ibuku, itu menjadi urusanku. Kau tidak perlu memberitahu dia. Aku sudah bilang sejak kemarin. Kenapa dibahas lagi?."balas Sinbi sedikit kesal
"Aku benar-benar kecewa padamu, Bi..."lirih Eunseo sebelum pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
AléatoireMemiliki nama yang sama, bukan berarti memiliki takdir yang sama. Dan karena kesamaan nama itu, kesalahan terjadi diantara mereka.