"Apa yang oppa pikirkan sampai tidak fokus menyetir?. Oppa tidak boleh menyetir lagi."
"Kalau aku tidak menyetir bagaimana aku mengantar anak-anak?."
"Anak-anak sudah besar, mereka sudah bisa bepergian sendiri."
"Bagaimana aku bekerja?."
Sinbi tidak ingin dibantah, untuk saat ini Sowon tidak akan dia biarkan menyetir sendirian.
"Aku tidak apa-apa, setelah keluar dari sini. Aku akan sehat lagi seperti biasa."Sowon meyakinkan Sinbi agar dia berhenti rewel
Yuju datang bersama orangtuanya, Miyoung langsung saja mendekat dan menyentuh wajah Sowon.
"Kenapa kau bisa begini. Kenapa kalian baru mengatakannya sekarang?."tanya Miyoung kesal
"Mianhae imo."sesal Sinbi
"Bukan kau yang seharusnya minta maaf, pasti anak-anakku yang melarangmu."Miyoung paham kalau bukan Sinbi yang mengambil keputusan untuk merahasiakan semua ini"Aku tidak ingin membuat kalian khawatir. Lagipula hyung sekarang baik-baik saja. Dia hanya perlu menjalani terapi."jelas Yuju
"Terapi?. Kau tidak akan bisa sendirian kalau harus terapi."ujar Miyoung, suaminya juga harus selalu di dampingi saat terapi, dan sekarang anaknya juga mengalami hal yang sama.
"Berapa lama Sowon harus di terapi?."tanya Taeyeon, kondisi Taeyeon sekarang sudah lebih baik, dia juga sudah bisa berjalan lagi walaupun harus dibantu dengan tongkat
"Tergantung bagaimana hyung menjalaninya."jawab Yuju
"Miyoung-ah kita keluar sebentar."ajak Taeyeon pada istrinya
Miyoung dan Taeyeon berdiskusi diluar, Sowon harus ada yang menemani, dan mereka berencana akan pindah sementara waktu, dan Miyoung akan menemani Sowon berobat. Tapi Sinbi keluar dari ruangannya dan menginterupsi mereka.
"Biar saya saja yang menemani oppa."Sinbi menawarkan diri,
Meskipun Miyoung dan Taeyeon terlihat sehat, tapi tetap saja fisiknya sudah tidak sama seperti dulu. Sinbi mana mungkin membiarkan mereka merawat Sowon
"Kami tidak ingin merepotkanmu, sayang."balas Miyoung lembut seperti biasa
"Kau bukan istrinya, untuk apa menemani anakku?."ketus Taeyeon
"Oppa!!."panggil Miyoung sebagai peringatan
"Saya tahu anda masih kurang menyukai saya. Tapi saya mohon, biarkan saya menemaninya."pinta Sinbi dengan sopan
"Setelah itu, kau akan pergi?."tanya Taeyeon
Yuju keluar juga, "Sebaiknya kita bicara diruanganku. Eomma temani saja hyung."ajaknya
Yuju menunjukan jalannya dan berjalan di samping Taeyeon. Sementara itu Sinbi masih berada disana, karena ditahan oleh Miyoung.
"Jangan turuti keinginan suamiku kali ini. Setelah ini, kita bicara berdua saja."
"Nde imo."Sampai diruangan Yuju, mereka tidak langsung bicara. Sinbi bingung harus bicara apa, sementara Taeyeon takut dia terlalu emosi dan membuat Yuju marah.
"Jadi, kenapa kalian ribut tadi?."Yuju akhirnya bertanya
"Aku dan ibumu akan sementara tinggal di Seoul dan merawat kakakmu."jelas Taeyeon
"Aku menawarkan diri merawat oppa, tapi tuan Kim belum setuju."jelas Sinbi
"Aboeji, kau baru sembuh. Dan kau akan membiarkan ibuku merawat hyung dan dirimu? Jangan buat ibuku sakit juga karena harus merawat kalian."
"Bukan begitu maksudku, Yuju-ya. Lagipula Sinbi bukan siapa-siapa, kenapa dia harus merawat Sowon?."
"Selama Hyung koma, Sinbi yang menjaganya. Dia orang yang disukai Hyung, dan adik dari Eunha noona."
"Yuju..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
RandomMemiliki nama yang sama, bukan berarti memiliki takdir yang sama. Dan karena kesamaan nama itu, kesalahan terjadi diantara mereka.