"Eomma mau ke dokter?. Renjun antar."tawar Renjun
"Tidak usah, eomma hanya butuh istirahat."jawab SinbiRenjun mengantarkan makanan untuk Sinbi ke kamarnya.
"Siapa yang membuat bubur ini, ahjumma?."tanya Sinbi lagi
"Halmoni yang buat. Hyung yang mengantarnya tadi."jawab Renjun lagi"Kamu memberitahu Halmoni?."
"Anni. Mungkin ahjumma yang memberitahu halmoni. Dan hyung berpesan kata halmoni, tidak usah mengirim sarapan besok, eomma istirahat saja di rumah.""Hyunjin langsung pulang begitu saja?."tanya Sinbi, dia sedikit kecewa karena Hyunjin datang tapi mereka tidak bertemu sama sekali
"Hyung sempat melihat eomma sebentar. Tapi karena eomma tidur, hyung tidak berani membangunkan."
"Begitu ya. Renjun-ah, eomma titip adik-adikmu ya. Dan pinta Heejin untuk tidur bersama Jimin malam ini."
"Nde eomma."
Setelah Renjun keluar dari kamarnya, Sinbi melanjutkan makannya dengan tenang. Tapi pintu kamarnya tiba-tiba terbuka lagi.
"Sayang, kamu sakit? Kenapa tidak bilang padaku tadi? Kita ke dokter?."
"Tidak usah oppa. Nan gwaenchana. Sepertinya maag-ku kambuh tadi."
"Ganti baju dulu, jangan duduk di ranjang. Oppa tahu aku tidak suka kalau belum ganti pakaian tapi sudah duduk di ranjang."omel Sinbi saat Sowon akan duduk di ranjang mereka
"Arraso... aku bersih-bersih sebentar."
"Oppa, kamu mandi?."tanya Sinbi saat Sowon sudah bersih-bersih dan akan mendekatinya"Aku mandi, memangnya kamu tidak dengar tadi?."
"Kenapa pakai kaos warna hitam?."
"Kaosku rata-rata warna hitam."
"Ganti, aku tidak suka."
"Hah..."
"Oppa... ganti!."
"Arraso..."
Belum Sowon mendekat, Sinbi meminta Sowon menemani anak-anak sampai mereka tidur.
"Lalu kamu, bagaimana?."
"Aku tidak apa-apa sendirian. Bantu Yeji mengerjakan PR-nya."Padahal Sowon ingin menemani Sinbi dan merawatnya. Tapi kalau Sinbi memintanya seperti itu. Mana bisa dia menolak.
******
"Anak-anak sudah tidur. Sinbi-ya, kamu sudah baikan?. Mau makan?."
Sowon diberitahu Renjun kalau Sinbi baru makan semangkuk bubur sejak pulang tadi siang.
"Apa bubur dari eomma masih ada? Tolong hangatkan saja itu."
"Kamu tidak ingin yang lain?."
"Aku ingin telur gulung buatan eomma."
"Bagaimana kalau aku yang buatkan?."
"Aku ingin buatan eomma."
"Tapi kalau minta pada eommoni, itu akan lama."
"Kalau oppa tidak mau repot, bubur itu saja."
"Bukan begitu. Menunggu lebih lama tidak apa-apa?."
"Nde..."Sowon pergi hampir satu jam, saat sampai rumah. Sinbi sudah menunggunya sambil menonton tv.
"Kenapa menunggu disini?."
"Bosan. Kenapa kita tidak punya TV di kamar?."
"Kamu sendiri yang tidak mau ada TV di kamar."
"Sekarang aku mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
RandomMemiliki nama yang sama, bukan berarti memiliki takdir yang sama. Dan karena kesamaan nama itu, kesalahan terjadi diantara mereka.