"Ada masalah apa? Aku rasa perusahaanmu punya tim hukum sendiri. Kenapa memanggilku kesini?."tanya Yerin
Sowon terdiam sejenak, Yerin terlihat tidak sabar menunggu karena Sowon tak kunjung berbicara sejak dia datang setengah jam lalu.
"Soal Sinbi..."
"Kau memanggilku kesini, hanya untuk bertanya soal Sinbi?."tanya Yerin tak percaya, "Kau kira aku tidak punya pekerjaan lain?."kesalnya
"Apa paman dan bibi Jung belum tahu soal keberadaannya?."
"Sekarang belum. Tapi sepertinya mereka akan datang menemuiku akhir bulan nanti."
"Setiap bulan mereka datang? Kau sampai hafal jadwal mereka."
"Mereka seperti penagih hutang."
"Tuntutannya masih sama?."
"Masih, mereka tidak percaya dengan surat wasiat Eunha.""Aku akan membayarmu. Lindungi Sinbi dan keluarganya dari mereka."
"Eunha sudah membayarku cukup sampai masalah mereka selesai."
"Anggap saja bonus. Asal kau jangan sampai kalah."
"Kau menantangku, tuan Kim?."
"Nde!."Sowon tahu Yerin pasti akan bersemangat kalau sudah ditantang seperti ini.
"Merepotkan sekali. Tapi aku terima, asal bonusnya harus sepadan."
Sowon setuju, dan Yerin langsung pergi setelah itu.
"Eunha-ya, jangan khawatir disana. Aku akan melindungi adikmu."
Sowon sampai sekarang masih mengingat hari memilukan itu. Kesedihannya masih sangat berbekas, tapi kadang dia juga kesal saat mengingatnya. Setelah satu minggu berduka, keluarga Eunha yang lain datang ke rumahnya dan tiba-tiba meminta bagian dari hasil jual saham milik Eunha. Sowon marah besar saat itu, ketika istrinya sakit tidak ada satupun dari mereka yang datang. Tapi setelah meninggal mereka meminta hak yang bukan milik mereka.
"Haruskah mereka aku buat semakin hancur, sayang?."tanya Sowon sambil menatap foto Eunha yang berada di meja-nya
"Kau harus menikah lagi secepatnya. Kau bisa bicara dengan foto Eunha sampai satu jam lebih. Kau bisa gila, Sowon-ah."tegur seseorang yang masuk ke ruangan Sowon setelah Yerin pergi
"Kalau begitu, kau mau menikah denganku Mijoo noona."
"Berhenti bertingkah gila, dan berkencanlah!."
"Untuk apa aku berkencan, kalau aku punya sekretaris yang cantik disini."
"Cepat tanda tangan, dan pergilah guyur kepalamu dengan air dingin, agar kau sadar!."
"Ck, bagaimana aku takut kalau kau mengancamku dengan cara yang manis seperti ini?."
"Kim Daepyonim!!!."
"Arraso Lee biseo, jangan marah..."S
K
I
I
PMeskipun pemilik, dan kali ini memiliki tiga orang pegawai. Sinbi juga terjun langsung mengurus tokonya. Tidak ada yang menarik dengan keseharian Sinbi, yang setiap harinya hanya berkutat di toko dan rumah.
"Mysterious Garden."
"Siapa yang memilih nama jelek ini?."
"Selamat datang..."sapa Sinbi ramah saat seseorang masuk ke dalam toko-nya
"Hwang Sooyeon dimana?."
"Maaf, dengan siapa dan ada keperluan apa?. Sampai anda ingin bertemu owner kami?."Sinbi masih berusaha terlihat ramah di depan wanita angkuh yang mencari ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
RandomMemiliki nama yang sama, bukan berarti memiliki takdir yang sama. Dan karena kesamaan nama itu, kesalahan terjadi diantara mereka.