Part 13

70 14 0
                                    

Setelah urusan persidangan selesai, Sinbi hidup seperti biasa meskipun keluarga Jung masih menganggunya. Setidaknya mereka tidak akan kelewatan lagi sekarang.

"Nde, dengan Mysterious Garden. Ada bisa kami bantu."

"Apa saya bisa bicara dengan nyonya Hwang Eunbi."

"Nde, dengan saya sendiri. Ada yang bisa saya bantu?."

"Perkenalkan saya Wendy Son, saya wali kelas dari Kim Renjun."

"Nde sonsaengnim, Ada yang bisa saya bantu. Apa terjadi sesuatu pada Renjun?."

"Saya sudah menghubungi Ayahnya dan nenek-nya. Tapi mereka sulit dihubungi. Saya harap anda bisa datang ke sekolah dan menjemput Renjun. Detail-nya akan saya jelaskan disini."

"Nde, saya akan segera kesana."

"Tzuyu-ya... eonni harus ke sekolah anak-anak. Jaga toko sebentar. Ibu-ku sebentar lagi kesini. Katakan aku ke sekolah anak-anak."

"Nde, eonni."

******

Sinbi sampai di ruang guru dan mendapati kedua keponakannya yang duduk sambil menunduk di depan gurunya.

"Renjun-ah, gwaenchana."

Renjun seketika menghindar saat Sinbi akan memegang wajahnya.

"Saya sudah memberinya sedikit obat. Tapi sebaiknya sepulang sekolah nanti, anda membawanya ke dokter. Dan dengan berat hati, kami harus menghukum Renjun. Dia memukul teman sekelas Heejin. Maaf karena kami kurang menjaga anak-anak."

Wendy terlihat tidak enak saat menjelaskan pada Sinbi soal permasalahan yang terjadi.

"Tapi kami tidak menghukum Renjun saja. Teman sekelas Heejin juga kami hukum. Karena dia memang menganggu Heejin."

"Apa keponakan saya dirundung oleh teman-temannya?."tanya Sinbi khawatir

Heejin memeluk Sinbi, "Imo, ayo kita pulang."bisik Heejin

"Tidak ada perundungan, hanya masalah anak-anak biasa."

"Benarkah?"

Sinbi tidak percaya begitu saja, tapi dia tidak bisa menuduh tanpa bukti. Akhirnya dia membawa anak-anak pulang ke toko-nya.

"Imo akan menghubungi appa. Sementara kalian disini dulu."

"Kenapa menghubungi dia?."tanya Renjun saat dia hanya berdua saja bersama Heejin di ruang kerja Sinbi

"Appa dan grandma tidak bisa dihubungi. Jadi apa salahnya meminta bantuan imo?. Memangnya oppa tidak malu dengan wajah seperti itu terus?."balas Heejin

"Aku terluka seperti ini karena kau."

"Aku tidak meminta oppa berkelahi!."

"Lalu kenapa kau menangis?. Oppa sudah bilang jangan dengarkan Younghoon!."

"Mereka mengolok-ngolok aku, oppa. Aku masih punya perasaan. Tidak seperti dirimu."

Sooyeon masuk ke ruangan dan terlihat khawatir dengan Renjun.

"Kita baru bertemu hari ini, kenapa kamu sampai terluka, sayang?."ujar Sooyeon khawatir

Renjun yang memang kurang bisa bersosialisasi langsung menjauhi Sooyeon.

"Oppa, ini Halmoni kita juga."ujar Heejin

"Mau halmoni pesankan apa?. Kalian pasti lapar."tanya Sooyeon

ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang